Lost in Japan: Kuil Honno-ji


Postingan ini melanjutkan cerita hari pertama saya di Kyoto. Sengaja tidak saya gabung dengan postingan sebelumnya, karena ingin tulis cerita sendiri untuk kuil Honno-ji. ya tidak ada cerita spesial sih, pengen dipisah aja :v

Kuil Honno-ji
Tidak seperti objek wisata lain, sangat sulit untuk mencari kuil ini. Tidak hanya mengandalkan peta, saya juga harus bertanya kepada masyarakat sekitar. Saya baru ketemu setelah bertanya kepada pak polisi. Lokasi kuil ini berada di tengah-tengah pusat keramaian. Dikelilingi gedung-gedung tinggi. Wajar saja kalau sulit menemukannya. Suasananyapun hanya seperti kuil biasa pada umumnya, tidak seperti tempat wisata. Keknya bukan tempat wisata ini, saya doang pengen ke sini...


Ketika berkunjung ke sini, saya hanya melihat beberapa orang wisatawan. Semuanya orang Jepang, mungkin tidak banyak wisatawan luar yang tau dan tertarik dengan kuil ini. Karena memang tidak ada yang spesial, hanya seperti kuil biasa.

Saya pun mungkin sebenarnya tidak tau menau jika tidak menyukai Oda Nobunaga. Tidak ada yang saya cari dari mengunjungi kuil ini. Sederhana, hanya karena saya membaca sejarah Nobunaga, dia wafat di kuil ini, dan saya langsung kepikiran ingin sekali berkunjung. Saya berharap bahwa akan melihat kuil yang megah, ternyata tidak. Memang, ini hanyalah kuil persinggahan. Bukan markas atau istana Daimyo layaknya istana Osaka. Meskipun begitu, ada rasa puas yang sangat ketika berhasil ke sini. Simpel sih, karena terpenuhi. Keinginan jika terpenuhi, sekecil apapun, pasti puas sekali rasanya.

Pada akhirnya saya sudah menyelesaikan misi utama saya ketika berkunjung ke Jepang. Jujur saja entah sampai hari ke berapa saya masih sulit percaya kalau saya bisa ke Jepang. mungkin karena terwujud terlalu cepat dari rencana. sek... ini kok malah jadi kaya muhasabah sih?

Pokoknya saya senang sekali bisa berhasil berkunjung ke kuil ini. Saya langsung kirim foto ke teman yang kebetulan suka Nobunaga juga, pamerrrr...
Selesai dari kuil Honno-ji, hari mulai gelap. Saya kembali ke host untuk membersihkan diri. Malam hari saya berencana untuk menikmati malamnya Kyoto. Cuma muter-muter doang sih sebenarnya, manfaatin kartu bus one day pass.

episode selanjutnya (Kyoto hari ke 2)

Post a Comment

0 Comments