episode sebelumnya...
Dari dulu saya memang ingin sekali pergi ke Jepang. Salah satu kota yang paling ingin saya kunjungi adalah Kyoto. Dan hari ini (ceritanya nulis pas masih di Kyoto, biar dramatis) akhirnya semua terwujud. Terlalu banyak hal-hal yang ingin saya lakukan atau ingin saya rasakan di Jepang. Tapi saya hanya punya waktu, tenaga dan tentunya dana yang terbatas. Mau tidak mau saya harus memperioritaskan beberapa keinginan saja sesuai dengan kemampuan, hehe~
Tapi satu yang menjadi prioritas. Seberapa banyak keinginan dan tujuan yang saya singkirkan atau yang saya pilih, mengunjungi Kuil Honno-ji mutlak, menjadi sebuah keharusan. Kuil ini merupakan tempat Oda Nobunaga wafat, di mana Oda Nobunaga dikhianati pasukannya, akhirnya melakukan seppuku. Mengenai siapa Nobunaga dan cerita-cerita khianat khianatannya bisa digugling, panjang untuk diceritakan. Oda Nobunaga menjadi tokoh sejarah Jepang favorit saya, entah kenapa. Jadi tujuan utama saya ke Jepang adalah untuk bisa ke Kyoto dan mengunjungi kuil Honno-ji, sisanya menjadi tujuan-tujuan utama yang lain. Ke Jepang pukoke utama kabeh...
Hutan Bambu Arashiyama
Saya sengaja memilih penginapan daerah barat laut untuk hari pertama di Kyoto, dekat dengan Arashiyama (walaupun akhirnya saya bermalam di stasiun). Dalam rencana perjalanan saya, objek yang pertama kali saya kunjungi adalah hutan bambu Arashiyama. Mungkin sudah tidak asing lagi karena wisata ini sudah populer sekali. Kenapa Arashiyama yang jadi tujuan pertama? karena kebanyakan tempat yang mau saya kunjungi di Kyoto berada di tengah kota dan di bagian timur Kyoto. Host saya pun ada di daerah situ. Hanya Arashiyama dan Kinkaku-ji yang lokasinya agak jauh (saya tidak sempa ke kuil Kinkaku-ji). duh bagaimana cara menjelaskannya!?
Jadi, Arashiyama paling pas dikunjungi pagi hari. Karena pasti masih sepi dan enak untuk berfoto. Kalau saya bermalam di tengah kota, pasti sulit untuk pergi pagi hari ke sana. Dari Arashiyama, baru saya menuju tempat host dan menjelajah Kyoto bagian tenga hingga timur. Intinya begini, saya selesaikan dulu yang jauh, setelah itu saya bisa bebas kunjungi yang dekat-dekat tanpa harus takut tidak sempat untuk ke tempat yang jauh (ya walauun akhirnya Kinkaku-ji gak sempat sih). begitulah pokoknya..
Untuk menuju ke hutan bambu Arashiyama, dari stasiun Uzumasa, hostel terbaik yang pernah saya rasakan, saya menuju ke stasiun Saga Arashiyama. Perjalanan hanya memakan waktu 2-3 menit menggunakan kereta. Dari Saga Arashiyama menuju Kameyama Park (ini nama hutan bambunya) bisa jalan kaki sekitar 15 menit. Karena saya malas, saya memilih untuk naik bus, lebih cepat.
Beruntung saya ke sana masih pagi, karena pengunjung yang datang tidak terlalu ramai. Hanya saja tetap sulit untuk mengambil foto tanpa ada orang yang berlalulalang. gatau dah kalo datangnya agak siang. Di sana juga ada kuil Nonomiya dan kuil Tenryuji, bisa jadi pilihan untuk mampir sejenak. Untuk biaya masuk ke objek wisata hutan bambu Arashiyama ini gratis tisss. Kita bisa menyusuri sepuasnya, asalkan tetap jaga etika. eh untuk kuil tenruji biaya masuk perorang 600 yen ya.
Puas mondar-mandir di Arashiyama, saya langsung kembali ke stasiun Saga Arashiyama dan melanjutkan perjalanan ke pusat kota Kyoto. Dari Arashiyama ke stasiun Kyoto memakan waktu sekitar 20 menit. Sampai stasiun Kyoto saya mencari rute bus ke Higashiyama Ward, disini lokasi rumah host, perjalanan sekitar 10 menitan. Sampai TKP saya langsung membersihkan diri (sebelumnya say halo ngobrol2 dulu sih, gausah dibahas biar cepat) untuk kemudian bersiap menuju ke Kiyomizudera.
Kiyomizudera
Sebenarnya saya ingin langsung mencari kuil Honno-ji. Hanyaa...kebetulan tempat saya nginap, sangat dekat sekali dengan Kiyomizudera, jadilah saya memilih mengunjungi Kiyomizudera terlebih dahulu. Seberang jalan sudah langsung gang menuju objek wisata ini. Tapi bukan langsung sampai ke kuilnya lho, kita harus berjalan nanjak kurang lebih 10 menit. yah lumayan bikin betis kencang. Tapi lagiii... kita tidak akan merasa lelah, karena selama pendakian, kiri kanan kita banyak shop2 oleh-oleh dan kuliner yang akan menemani sampai puncak. Jika kalian adalah petualang miskin seperti saya, saya sarankan tidak usah buru-buru membeli oleh-oleh, cukup nyicip kulinernya aja.
Biaya masuk Kiyomizudera lumayan murah, hanya 400 yen. Kita bisa menyusuri objek peninggalan sejarah ini sampe kaki gemetar. Karena kawasannya cukup luas. Tapi meskipun begitu, saking senangnya rasa capek terabaikan. Pas balik baru kerasa :D
Satu hal yang sangat saya sayangkan adalah, berkunjung ke sini ketika bangunan utamanya sedang dipugar. Beta kecewaaa :'(
Itu yang ditutup kain adalah bangunan utama yang sedang dipugar. Tapi kita tetap bisa masuk dan menikmati isi di dalamnya. Hanya saja ketika difoto seperti ini, tidak terlihat wujud aslinya. Kalau penasaran, bisa gugling sendiri.
Selesai di Kiyomizudera, saya beranjak mencari kuil Honno-ji. Dari host menempuh waktu sekitar 15 menit menggunakan bus. Oh iya, saran saya ketika sampai di Kyoto, di stasiun Kyoto misalnya, sebaiknya langsung menuju ke bagian informasi untuk wisatawan. Beli kartu One Day Pas. Kartu ini sangat membantu sekali, lebih hemat karena kita bisa menggunakan bus kapan saja selama jam operasi, tanpa perlu membayar lagi. Harga kartu ini 600 yen. Sekali naik bus biasanya harus bayar sekitar 200an yen, pake kartu 600 yen bisa ampe mabook. Hanya satu hari ya tapi, besok kalau mau harus beli lagi.
Kuil Honno-ji
Saya lanjutkan di postingan selanjutnya... episode berikutnya...
0 Comments