Lost in Japan: Kuil Tofukuji

haaaaaaaah.... akhirnya setelah hampir dua bulan tertunda, sekarang saya bisa melanjutkan cerita petualangan saya di Jepang.

episode sebelumnya...

Dari akhir November sampai pertengahan Januari saya sibuk mempersiapkan ujian akhir. Mulai dari mendaftar ujian, persiapan ujian, hingga menyelesaikan revisi dan mengurus yudisium. Karena urusan-urusan tersebut menyangkut hidup dan mati, makanya saya mengabaikan sementara urusan yang lainnya. Termasuk salah satunya menulis blog.

hoke, sekarang saya mau melanjutkan cerita petualangan hari terakhir saya di Kyoto. Eh hari terakhir masih besoknya lagi, tapi pagi udah harus berangkat ke Tokyo, jadi tidak dihitung wkwk. Di hari tekahir ini saya tidak terlalu banyak ke mana-mana. Saya hanya berencana ke Kuil Tofukuji dengan tujuan menikmati musim semi sambil melihat daun momiji yang memerah. Karena menurut informasi yang saya baca, di sini jadi salah satu spot rekomendasi, selain di Kyomizudera.

Kuil di kawasan bagian dalam

Dari tempat host menuju ke kuil Tofukuji memakan waktu sekitar 10 menitan menggunakan bus. Jangan lupa membawa kartu oneday pass-nya. Saya berangkat pukul 8 pagi, setelah sarapan. Sengaja berangkat pagi supaya di sana belum terlalu ramai.

Begitu sampai di sana, saya langsung dengan tujuan utama saya yaitu spot melihat pohon momiji. Tapi begitu memasuki gerbangnya, saya tidak melihat ada spot seperti yang saya bayangkan. Yang ada hanyalah beberapa bangunan kuil. Saya sedikit kaget, karena menurut yang saya baca dari beberapa sumber, kuil ini memang salah satu yang terbaik untuk menikmati musim semi.

Karena masih penasaran, saya coba berkeliling. Mungkin saja ada di sisi lain atau mungkin ada di bagian belakang area kuil ini. Tapi setelah beberapa lama berkeliling, saya masih belum menemukan. Ya mau tidak mau saya hanya mengunjungi dan berfoto dengan bangunan kuilnya.

Lelah nyari ga ketemu-ketemu, saya memutuskan untuk pulang, dan berencana untuk mencari lokasi yang lain. Begitu mendekati puntu keluar, saya melihat banyak orang ramai mengantri. Ternyata kawasan kuil ini terbagi menjadi dua bagian, sebut saja bagian luar dan dalam. Nah saya tadi ternyata baru muter-muter dibagian luarnya. Ada gerbang di dalam gerbang. Untuk bisa masuk ke bagian dalam, saya harus membayar biaya tiket sebesar 400 yen. Sedangkan ketika awal masuk tadi, tidak dipungut biaya. Kawasan luar free.

Akhirnya saya ikut antrian di loket dan membeli tiket. Ternyata benar, lokasi untuk melihat pohon momiji ada di bagian dalam sini. Persis seperti apa yang saya baca di beberapa artikel di internet. Hanya saja, sayang sungguh sayang, saya masih tetap gagal untuk menikmatinya. Daun-daun pohon momiji belum sepenuhnya memerah, masih hijau.

Saya sengaja memilih waktu berkunjung ke Jepang bulan Oktober, karena saya merasa bahwa  itu waktu yang pas untuk menikmati musim semi dan bisa melihat indahnya daun momiji yang merah. Ternyata saya terlalu cepat, waktu yang pas sepertinya bulan November. Jadi kalau diantara kalian ada yang ingin melihat pohon momiji pas lagi merah-merahnya, sebaiknya datang di bulan November.

Bukan berarti tidak ada yang merah, hanya saja, dari berpuluh puluh pohon, cuma satu atau dua pohon yang daunnya merah, nyempil. Sisanya hijau dan menguning. Kalau dibilang kecewa, ya saya tentusangat kecewa. Salah satu tujuan sayaselain mengunjungi kuil Honno-ji adalah melihat merahnya daun momiji. Liat sih liat, tapi bukan sepohon dua pohon, pengennya ya yang banyak kek di film atau di foto-foto :(

Kasian nyempil dewean dia
Tapi tidak masalah, saya mungkin kurang cermat memperkirakan waktu kedatangan sebelumnya. Jika ada kesempatan untuk berkunjung ke Jepang lagi lain waktu, saya akan benar-benar mempersiapkannya dengan matang.

Saya tidak terlalu lama di sini, karena memang apa yang saya cari tidak ada, lebih tepatnya tidak sepenuhnya ada. Sekitar jam 10 saya memutuskan untuk kembali, karena waktu masih panjang, saya putuskan untuk mengelilingi distrik Gion. Sebelumnya saya ke sana pas malam hari dan hanya sebentar. Dari sini saya mau puas-puas nyampe capek di Gion.

tapi sebelumnya cerita saya di Gion hari ke 4 ini sudah saya gabung di postingan Gion hari ke 2, di sini

Selesai dari Gion saya langsung kembali ke tempat host untuk kemudian berkemas-kemas. Malam hari juga saya tidur lebih awal, karena besok saya harus pagi-pagi sekali ke terminal bus dan kembali ke Tokyo. Dua hari terakhir saya habiskan di sana, kemudian kembali ke Indonesia.

episode berikutnya...


Post a Comment

0 Comments