Lost in Japan: Tokyo

episode sebelumnya...

Berangkat dari Indonesia tanggal 15 Oktober, sampai di Jepang tanggal 16 pagi. Kok sehari? beta lama tersangkut di Bandara Thailand, 6 sampai 7 jam di sana.

Di Jepang, kota yang paling ingin saya kunjungi adalah Kyoto. Tapi Karena promo tiket rutenya Jakarta-Narita, mau tidak mau saya harus mendarat di Tokyo terlebih dahulu. Sebelumnya saya sudah membeli tiket bus tujuan Kyoto untuk tanggal 17, jadi saya menetap satu malam di Tokyo. Hari pertama di Jepang, mendarat dan menginjakkan kaki di Jepang, saking bahagianya saya bingung mengekspresikannya seperti apa. Sulit di percaya kalau ini kenyataan. Pokoknya pertama kali keluar dari bandara tuh buahagiaaa sekali rasanya... ya gitulah susah juga saya jelasinnya

skip..
Ueno Park

Dari Bandara saya langsung menju ke hostel yang sebelumnya sudah saya pesan sewaktu di Indonesia. Namanya Waqwaq, ini ada kamar kapsulnya dan murah. Menggunakan kereta saya menuju ke stasiun Ueno. Karena masih pagi sekali, masih sekitar jam 8 saya sampai di stasiun Ueno, saya mampir istirahat di Ueno Park. Karena waktu check in hostel masih jam 2 siang. Tidak terlalu mondar mandir ke mana-mana, saya hanya menghabiskan waktu di Ueno Park sambil sarapan.

Satu jam sebelum check in, saya mulai beranjak dan mencari lokasi hostel. Pastinya di mana saya juga belum tau, mengandalkan alamat yang ada di bukti booking. Setelah ketemu, saya langsung check ini dan tidur. Capek, saya mau mengisi tenaga untuk malam hari. Ya sebenarnya saya tidak berencana main di Hari pertama ini, baru mulai main keesokan hari setelah sampai di Kyoto. Tapi rugi juga kalau hanya diam di hostel, begitu merasa sudah cukup istirahat, malamnya saya coba jalan-jalan.

Malam hari, saya betulan jalan-jalan. Belum tau mau ke mana, karena memang tidak ada rencana. Saya sekedar menikmati Tokyo di malam hari, atas saran dari Alek, saya mencoba berkunjung ke daerah Asakusa. Kesana kemari sampai akhirnya saya melihat menara besar dari kejauhan. Tokyo Skytree, ya saya penasaran dan akhirnya saya putuskan untuk pergi ke sana. Masuk tapi tidak naik sampai ke puncak, sekedar melihat lihat. 

Satu kejadian lucu, ketika saya sedang menunggu bus jurusan Tokyo Skytree di halte pinggir jalan, ada mobil patroli polisi lewat. Dua orang polisi melihat ke arah saya. Saya tidak begitu khawatir karena mobilnya berlalu begitu saja. Tapi tiba-tiba mobilnya putar arah dan berhenti di depan saya. Tiga orang polisi turun dan langsung mengintrogasi saya. Saya tidak tau kenapa saya dicurigai, mungkin karena berdiri sendiri sambil pakai masker, (lah di situ kan haltee, saya nunggu bus). Setelah saya jelaskan kalau saya adalah turis dari Indonesia, bla bla bla dan menunjukka bukti pasport, akhirnya mereka meminta maaf, tidak bermaksud apa apa, hanya berpatroli. Njir, hari pertama udah mau di usir..

Lanjut,
Kembali dari Skytree, dalam perjalanan pulang saya melewati kuil Kaminarimon. Tidak ada dalam list kunjungan saya, tetapi karena banyak wisatawan di situ, saya penasaran dan sekalian mampir. Setidaknya saya bisa menikmati satu hari singkat saya di Tokyo dengan baik. Saya baru akan melihat-lihat pusat kotanya di 2 hari terakhir, setelah kembali dari Kyoto.

Keesokan pagi, saya bergegas menuju stasiun Shinjuku. Jam 7 bus saya yang menuju ke Kyoto berangkat. Perjalanan dari Tokyo ke Kyoto memakan waktu kurang lebih 6 sampai 7 jam dengan menggunakan bus. Kalau mau cepat, pake shinkansen, 2-3 jam doang, tapi mahaal.

Cerita berikutnya akan dilanjutkan dengan Osaka-Kyoto... episode berikutnya...

Post a Comment

0 Comments