Lost in Japan: Mimpi yang Terwujud

Setelah sekian lama saya bermimpi dan berharap, alhamdulillah akhirnya saya ke Jepang. Jujur saja saya tidak menyangka kalau mimpi saya untuk pergi ke Jepang akan terwujud lebih cepat.

Dari dulu saya memang sudah jatuh cinta dengan Jepang, tapi di sini saya tidak bermaksud menceritakan panjang lebar tentang bagaimana kisah jatuh cinta antara saya dengan Jepang. Saya mau cerita mimpi petualangan saya di Jepang yang akhirnya terwujud. Banzaaai!


Tanggal 15 Oktober lalu saya ke Jepang untuk pertama kalinya (nulis postnya telat). Sekaligus terwujudlah cita-cita saya sejak SMA dulu untuk bisa ke Jepang. Saya sendiri bererncana ke Jepang di tahun 2019, setelah semua urusan studi saya selesai. Tetapi tuhan memberi saya hadiah lebih cepat sebelum wisuda. Jadi begini...

Saya lupa pastinya kapan, sekitar bulan Maret atau April atau Mei :v saya dihubungi Alek (ini juga suka sama Jepang, dan dia sudah lebih dulu pernah ke Jepang) ada promo tiket Air Asia Rute Jakarta-Narita pulang pergi seharga 2.5 juta. Biasanya untuk sekali jalan saja harga tiket ke Jepang paling tidak 3 jutaan, ini malah ada 2.5 pulang pergi.

Singkat cerita, tanpa berpikir lama saya minta Alek untuk booking. bla bla bla... dan dipesanlah untuk keberangkatan tanggal 15 sampai 25 Oktober. Promo pasti keberangkatannya agak lama, tapi bersyukur karena ada waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu, terutama biaya hidup.

Jadi selama menunggu hari H, selain mencari info akomodasi dan transportasi selama di Jepang, saya juga part time kesana kemari untuk mencari uang. Tiket PP dipesan untuk 10 hari, benar-benar mode backpacker, ato gembel kali ya?

Selain berjasa dalam mendapatkan tiket murah, Alek juga menjadi tempat saya berkonsultasi tentang persiapan jalan-jalan ke sana. Ada sih beberapa teman yang pernah ke Jepang, tapi menurut saya si Alek ini yang bisa memberikan saran bagaimana survive ala backpacker. Setidaknya kami bisa saling mengerti apa yang perlu dan tidak pelu kami lakukan.

Banyak persiapan yang harus di persiapkan. Yang pertama adalah akomodasi, ini hal terpenting yang menurut saya perlu dipersiapkan, karena cukup memakan banyak biaya.

Saya bermalam di Tokyo dan Kyoto.

Banyak penginapan murah, cari saja hotel2 kapsul (silahkan gugling) dengan harga berkisar 100-300 ribu/malam, bisa dipesan lewat traveloka. Jadi pas ke sana cukup membawa kode booking.

Selanjutnya adalah transportasi, yah ini tidak terlalu saya khawatirkan. Soal Transportasi umum, Jepang jagonya dan banyak paket murah untuk wisatawan. Yang perlu saya persiapkan adalah tiket Bus dari Tokyo-Kyoto-Tokyo.

Khawatir tidak mendapat tiket ketika on the spot, saya disarankan Alek untuk reservasi online. Jadi dengan bantuan Alek, tiketnya saya beli di Indonesia sebulan sebelum berangkat.

Sisanya tinggal mempelajari mengenai Jepang, apa yang boleh dan tidak, tempat mana saja yang ingin di kunjugi, tempat makan halal dan murah dan berbagai informasi yang sekiranya bisa berguna ketika di Jepang.

10 Hari perjalanan ke Jepang, 4 hari di Kyoto, 3 hari di Tokyo, 1 hari di Osaka. Sisanya perjalanan pulang pergi Tokyo-Kyoto-Tokyo dan Indonesi-Jepang-Indonesia. Kira-kira demikian mukhadimah untuk cerita perjalanan saya ke Jepang. Selanjutnya saya akan post cerita jalan-jalan saya di Tokyo, Osaka, dan Kyoto.

episode berikutnya...

Post a Comment

0 Comments