[PUISI] Kyoto


Jarak yang membatasi temu
tawa haruku merindukanmu
ada harap di setiap lelap tuk
memimpikanmu mengusap rindu

banyak tawa berbisik risih
'tak guna mimpi bila terbangun'
dan singkat malam membuatku terjaga
asaku musnah sebelum bertemu

kini di kesejukan musim gugur
menghanyutkanku dalam lelap panjang
rindu yang lama bermekaran
mulai gugur perlahan lahan
tidur berkepanjangan membuatku dapat memimpikanmu lebih lama
sejak mencari hingga bertemu
hangat senyum dan dingin sentuhmu terasa begitu nyata

Sepekan terlelap, pagi terakhir menyapa
terjaga diantara suka dan sesal
rinduku telah gugur
rindu rindu baru bersemi

Harap akan ada tidur panjang lagi

Kyoto, 21 Oktober 2018

Post a Comment

0 Comments