Nyari Duren di Jogja?

Ngomongin tentang duren, saya termasuk salah satu orang yang benci dengan buah yang banyak di puja-puja ini. Bukan karena punya pengalaman buruk, tapi mungkin karena kurang familiar dengan durian. Jujur saja, seumur-umur selama saya di kampung halaman baru satu kali melihat durian secara langsung.

Begitu datang ke Jogja, saya dikelilingi oleh teman-teman yang suka sekali dengan durian. Wajar saja sih, karena di Jogja atau di Jawa pada umumnya buah ini mudah ditemukan. Beberapa kali saya diajak oleh teman untuk menyantap duren, tapi saya hanya sanggup mencoba satu sampai dua butir saja. Lidah dan perut saya sangat sulit menerimanya.

Tapi justru membuat saya semakin penasaran. Saya ingin sekali bisa menikmati durian seperti yang teman teman saya lakukan. Kok bisa mereka merasa terangsang nikmat ketika makan buat tersebut. Cuma belum tau kapan, tapi saya masih ingin mencari tahu dimana titik kenikmatan buah ini.

Bakul Duren UNY
Bagi kamu yang cinta mati dengan buah durian dan kebetulan sedang di Jogja, ada nih salah satu tempat yang wajib kamu datangi. Kalau bingung menemukannya, kamu datang saja ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Biasanya ketika sore, di depan kampus UNY ini akan ada bakul jualan duren. Tapi ya menyesuaikan musim juga lho.

Lokasi tepatnya ada di depan Fakultas Ilmu Keolahragaan, tepat di depan gerbang GORnya. Di pinggir jalan akan ada beberapa mobil pick up yang berisi banyak buah duren. Jadi tempatnya bukan toko buah atau ruko khusus, hanya berjualan di pinggir jalan. ya kita semua tau gaya khas jajanan pinggir jalan Jogja, kira-kira seperti itulah. Kita bisa menikmati buah populer ini sambil lesehan. Santai dan sederhanya khas suasana kota istimewa ini. Kecuali saya, sampai sekarang saya belum bisa menikmatinya, tapi sering ikut nyoba.

Setiap harinya banyak sekali yang datang, dari sore hingga malam hari. Saya memang jarang mampir, tapi sering melewati daerah itu. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari 30 ribuan sampai ada yang ratusan. Tergantung ukuran dan kualitas juga, kadang ada yang ukurannya besar tapi murah, karena sudah 3 hari. Tapi yang besar dan masih segar, tentu akan lebih mahal.

Kemarin saya baru diajak lagi oleh teman-teman kelas saya yang maniak duren. Dan sama saja, saya hanya bisa makan dua biji, setelah itu perut saya menolak. Padahal saya lihat mereka begitu menikmati sekali menyantap buah kampret ini. Semoga besok-besok saya bisa seperti mereka. Meskipun saya tidak suka, tapi ketika ada yang mengajak makan duren, tidak pernah saya tolak.

Lama-lama perasaan cinta itu akan datang dengan sendirinya
tinggal menunggu waktu
Saya mungkin hanya belum terbiasa saja ehehehe

Post a Comment

0 Comments