Petualangan hari terakhir di Singapura, saya bingung mau ke mana. Karena tujuan utama ke Singapura udah terpenuhi, foto dengan latar ikon Merlion. Sisanya bebas aja udah.
Setelah melihat peta wisata Singapura, ada beberapa tempat yang sekiranya pas lah dikunjungi untuk menghabiiskan hari terakhir saya di Singapura. Yang pertama adalah daerah Telok Blangah kemudian di pust kota, Raffles Palace.
Di Telok Blangah, kita bisa menikmati beberapa lokasi. Di sana ada taman, ada juga hutan wisata yang bisa kita susur lewat jembatan besi yang panjang, kemudian ada juga lokasi yang unik yaitu jembatan gelombang Henderson. Jembatan ini bentuknya menyerupai gelombang atau ombak. Bukan jembatannya yang bergelombang loh. Jembatannya rata normal, hanya saja desainnya seakan berjalan di dalam gulungan ombak. Gimana ya jelasinnya :D hehe
Selain panjang, jembatan ini juga sangat tinggi. Dia mengubungkan dua buah bukit sepertinya. Tidak terlalu ramai, sepertinya jembatan ini bukan jalur utama yang sering dilewati masyarakat. Memang objek wisata mungkin, yang lewat ya para wisatawan.
Setelah melewati jembatan ini, saya sampai ke taman bertingkat. Saya ga tau namanya dan ga terlalu lama di sana, sekedar mampir beristirahat. Selanjutnya saya lanjut untuk menyusuri hutan. Tapi bukan sekedar masuk muter-muter hutan, saya melewati semacam jembatan besi yang berkelok-kelok. Panjang banget, sial.
Sebenarnya kalau dari awal saya tau kalau ujungga jauh, saya mungkin tidak akan menyusuri jembatan ini. Masuk dikit trus balik lagi, capek coy. Tapi ya udah terlanjur, tetap bisa dinikmati. Lagian ini hal baru menurut saya, cara baru menikmati hutan hehe. Dari kemarin menghirup udara perkotaan, nah sekarang emang sengaja saya dibikin tersangkut lama di tengah hutan.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya saya sampai di ujungnya. Sebelum melanjutkan perjalanan, saya istirahat minum dulu, memulihkan tenaga. Selesai, saya kembali menuju tengah kota.
Tujuan saya berikutnya adalah Raffles Palace. Dari sini (Telok Blangah) membutuhkan waktu sekitar 15 menit menggunakan bus.
Saya sulit menjelaskan tempat seperti apa Raffles Palace ini, sekilas terlihat seperti taman kota. Didesain sedemikian rupa, sehingga terlihat menarik dengan objek seni semisal tugu atau patung-patung. Lokasinya juga nyaman untuk nongkrong. Kalau di Indonesia, mungkin lokasi ini udah jadi tempat nongkrong gaul, dan pasti banyak PKL yang jualan :D
Ga banyak yang bisa saya ceritakan, karena di tempat ini saya cuma menikmati berbagai karya seni yang ada, sembari istirahat menikmati nuansa tamannya. Berikut beberapa penampakan yang mungkin bisa lebih jelas daripada penjelasan saya hehe.
Mungkin itu saja cerita untuk petualangan hari ke tiga. Setelah merasa cukup, saya kembali ke apartemen untuk berkemas-kemas, karena esoknya saya akan kembali ke Indonesia.
Untuk pengalaman pertama kali ke luar negeri ini, saya merasa sangat senang tentunya. Ga pernah terpikir bakal pergi seperti ini, sendirian. Saya bener-bener ngerasa asing, udak kek anak ilang. Setelah merasa ndeso banget rasanya pas pertama kali datang ke Jogja, begitu ke Singapura, rasanya kek anak desa sedesa-desanya. Ya kenyataannya memang anak desa kok hehe
Dari sini saya sadar ternyata saya hanya baru melihat sebagian dari dunia, setitik, hanya sebesar Yogyakarta. Walopun gabakal saya liat keseluruhan dunia, tapi saya tau dunia itu bener-bener luas. Entah kapan saya bisa merasakan pengalaman seperti ini lagi, seandainya beberapa tahun, belasan atau puluhan tahun ada kesempatan lagi, saya akan sangat senang. Mudah-mudahan_
0 Comments