Haduuh sudah satu bulan dari postingan hari pertama, saya baru ada niat untuk nulis lanjutan cerita petualangan di Singapura. Dari kemarin-kemarin malas banget rasanya mau nulis. Sebelumnya saya baru menceritakan petualangan hari pertama, ada juga postingan tidak jelas soal packing-packing.
Oke langsung saja saya lanjutkan... dengan mengandalkan ingatan yang tersisa setelah satu bulan saya abaikan. Hari ke dua saya masih berpetualang bersama mas Panji dan mas Fais. Oya, sebelum saya lanjut, saya mau cerita yang lain dulu. Jadi begini...
Syam dan Ibu |
Saya putuskan untuk membuat akun CS, kemudian mencari host. Dari banyak permintaan, sebagian besar menolak, sebagian ingin menerima namun sibuk (sama aja nolak ini mah). Singkat cerita, saya tidak mendapat satu orang pun yang menerima permintaan host saya. Akhirnya saya mencari info hostel murah, dan saya ceklis 3 hostel yang cukup terjangkau.
Tapi, di hari ke dua saya di Singapura, saya mendapat email dari seorang anggota CS yang kemarin sempat menolak saya, namanya Syam Jamil. Dia menanyakan apakan saya mendapatkan host? saya bilang saya stay di hostel. Beruntungnya dia langsung menawarkan untuk stay di apartemennya. Jadi hari ke dua dan ke tiga, saya stay di apartemennya. oke selesai, sekarang lanjut cerita hari ke dua hehe
Tapi, di hari ke dua saya di Singapura, saya mendapat email dari seorang anggota CS yang kemarin sempat menolak saya, namanya Syam Jamil. Dia menanyakan apakan saya mendapatkan host? saya bilang saya stay di hostel. Beruntungnya dia langsung menawarkan untuk stay di apartemennya. Jadi hari ke dua dan ke tiga, saya stay di apartemennya. oke selesai, sekarang lanjut cerita hari ke dua hehe
Hari ini kami berencana main ke pulau Sentosa. Ke sana mau ngapain, belum tau, yang penting biar udah pernah ke sana aja. Transportasi menuju ke sana kami menggunakan kereta monorail, khusus untuk transportasi ke sentosa. Tiketnya kalo ga salah SGD 4 apa SGD 8 ya? lupa.
Seru banget naik kereta monorail, relnya tinggi, bisa liat pemandangan bagus kota dan pelabuhan Singapura. Biarin dah dibilang kampungan, emang baru pertama kali kok :D. Sampai di Sentosa, seperti anak desa pada umumnya, saya terkesima melihat sana sini yang serba indah. Saya tidak melewatkan satu momenpun untuk berfoto-foto. Terserah mau dilihat orang gimana dengan dandanan desa :D
Banyak tempat bagus, yang mungkin biasa saja bagi sebagian orang, makanya dikit-dikit saya minta mas Panji atau mas Fais untuk fotoin. Pertama kali keluar negeri, saya tentu mau mengabadikan semua-semuanya. Tempat ini sangat ramai, dipenuhi banyak wisatawan, dan sebagian besar yang saya lihat wisatawan dari Indonesia. Tapi mereka yang duitnya kenceng (kalo kata Alek), beda sama saya yang datang kere.
nah, foto di atas cuma gaya-gayaan doang. Numpang foto di depan logo Universal Studio, tapi gak masuk. Saya selain saya, yakin banyak juga yang hanya numpang foto seperti saya.
Setelah lelah berkeliling dan foto-foto, kami memutuskan untuk pulang. Tapi sebelum itu, kami mengisi perut terlebih dahulu, lalu kemudian kembali ke kota. Hari masih panjang, awalnya kami berpikir bahwa hari ini akan kami habiskan di pulau Sentosa. Ternyata masih sisa banyak. Setelah ngobrol, kami sepakat untuk lanjut berkunjung ke Litle India. Mencari Sahru Khan (bener ga tuh nulis namanya?) hehe
Little India
Sesuai dengan namanya, daerah ini bener-bener kepingan kecil negara india yang hanyut nyampe Singapura. Total isinya orang India semua :D. Awalnya saya mengira bahwa Little India itu ya nama daerah yang dimana sangat mudah menemukan orang India di sana, namun mayoritas tetap orang Singapura (China dan Melayu). Dari sini saya lalu diberitahu bahwa di Singapura tidak hanya China dan Melayu, tetapi India Juga. Saya baru tahu.
Sepanjang jalan, yang ditemui semuanya adalah orang India. Serasa lagi berada di India, masyarakat yang lalu lalang, bahasanya. Sehingga saya tidak seperti di Singapura, sangat jarang liat orang Melayu atau China. Tapi, mereka tentunya juga merupakan warga Singapura, sama seperti bangsa China dan Melayu yang ada di sini.
Di sini banyak pusat perbelanjaan. Menjadi salah satu lokasi untuk mencari oleh-oleh. Tapi saya sama sekali tidak membeli apa-apa, nanti tunggu di China Town. Karena kata Alek, di China Town lebih lengkap. semua semua ada di sana.
China Town
China Town
Hari sudah mulai sore, tujuan kami selanjutnya adalah China Town. Nah ini dia yang ditunggu-tunggu buat belanja, oleh mas Panji dan Fais. Kalau saya duit tipis, jadi ya nanti belanja seadanya. Besok mereka berdua akan kembali ke Jakarta pagi hari, sedangkan saya baru balik Jogja, sore. Sisa dari hari ini, kami putuskan untuk mencari oleh-oleh di China Town sampai malam. Mirip-mirip dengan Little India, di sini juga sebagian besar penghuninya adalah orang China. Tapi karena kami sedang di pusat perbelanjaan, banyak sekali turis dari berbagai wilayah di sini.
Sembari mencari lokasi belanja, kami berkeliling melihat-lihat dan tentu saja berfoto. walaupun tidak jelas objeknya apa :D. Setelah itu kami menyelesaikan misi terakhir yaitu membeli oleh-oleh. Saya pun juga membeli, walaupun tidak banyak. Biar ada bekas ketika kembali ke Indonesia.
Setelah selesai berbelanja, petualangan kami hari ini pun selesai. Bersamaan dengan itu, kebersamaan saya dan mas Panji juga mas Fais ikut berakhir. Mereka berpamitan untuk pulang duluan besok pagi. Besok tentunya tidak ada kesempatan untuk bertemu, makanya pamitannya malam ini. Kami pun kembali, mereka kembali ke hostel, saya kembali ke apartemen mas Syam. Terima kasih banyak buat mas Panji dan mas Fais, karena sudah mau keliling-keliling barenga :)
Sekian cerita petualangan hari ke dua, saya tidak punya rincian pengeluaran seperti di cerita hari pertama. Soalnya saya lupa semua :D
Besok saya lanjutkan dengan cerita hari terakhir, semoga besok betulan, bukan sebulan lagi_
0 Comments