Taman Nasional 17 Pulau, Riung

Siapa yang tidak mengenal keindahan alam Nusa Tenggara Timur? Belakangan ini objek wisata di NTT sedang naik daun. Ya memang ada banyak sekali serpihan-sepihan surga di wilayah timur Indonesia ini. Salah satunya adalah Taman Nasional 17 Pulau yang terletak di Riung kabupaten Ngada. Jujur saja sebagai orang yang tinggal di Flores, saya justru jarang mengunjungi wiasata-wisata yang ada di sini. Baru belakangan ini saja saya jamah, penasaran.

Beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman (total bersepuluh) baru saja dari Riung. Kami liburan ke Taman Nasional 17 Pulau. Keinginan saya untuk pergi ke taman nasional ini sudah sejak lama sebenarnya. Sebelumnya saya juga pernah satu kali ke Riung, kebetulan saya punya teman di sana. Tetapi untuk ke pulau belum terwujud karena kurangnya persiapan. Baru kali ini kami bisa merencanakannya dengan baik. Serunya lagi, banyak teman-teman yang mau ikut, lumayan untuk menghemat biaya sewa kapal.


Rumah saya berada di kabupaten Manggarai. Untuk bisa sampai ke Riung, membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Dari Reo (ini nama desa tempat saya tinggal) kami menggunakan 5 sepeda motor. Medannya cukup bervariasi, beberapa cukup menyulitkan, seperti tanjakan dengan batu-batu lepas dan jalan yang belum beraspal. Tetapi sebagian besar jalannya normal kok. Walaupun memakan waktu cukup lama, perjalanannya tidak akan membosankan. Jalur yang dilewati adalah jalur utara pulau Flores, kami disuguhi dengan pemandangan laut dan padang sabana yang syahdu sepanjang perjalanan. Sangat bisa sekali dimanfaatkan sebagai tempat berfoto.

Ketika lelah kami mampir di padang sabana yang menurut kami cocok untuk berfoto, tidak hanya sekali, beberapa kali karena banyak spot bagus. Sembari beristirahat, kami bisa sekaligus menikmati pemandangan laut dengan beberapa pulau ditengahnya. Bisa dibilang mampir rest area lah, rest area alami. Tidak hanya menunggu sampai di tempat tujuan, dalam perjalananpun kami sudah seperti sedang menikmati liburan.

Sekitar pukul 7 malam kami sampai di Riung, di rumah Sofian, teman yang kebetulan punya rumah di sini. Tapi tadi dia ikut rombongan kami dari Reo. Kami beristirahat sambil mengantri untuk mandi, lalu makan malam dan membicarakan rencana trip ke Taman Nasional 17 Pulau besok.

Taman Nasional 17 Pulau

Hari ke dua di Riung, waktunya menuju ke destinasi utama. Rencananya mau berangkat pagi-pagi sekali. Tapi karena banyak pasukan, saling ngantri, nunggu siap-siap, baru meluncur sekitar pukul 11. Pagi kami menyiapkan bekal untuk disantap di sana nantinya. Untuk akomodasi ke pulau, untunglah Sofian sudah menghubungi kapal sebelumnya, untuk menyewa satu kapal kami harus membayar Rp. 300.000. Nantinya kami akan diantar ke dua pulau yaitu pulau Kelelawar dan pulau Rutong. Kapal tersebut disewa dari pergi sampai kita puas dalam sehari. Jadi ketika kita mampir dan main-main di pulau, kita akan ditunggu.

Satu jam perjalanan, kami sampai di pulau pertama, yaitu pulai Kelelawar. Sesuai dengan namanya, di sini terdapat banyak sekali kelelawar, baik yang sedang bergelantungan tidur, maupun yang terbang kesana kemari. Saya curiga sebenarnya ini markasnya Batman. Di sini kami tidak terlalu mampir lama, hanya sekedar berfoto-foto. Kami akan menghabiskan waktu untuk bermain di Pulau Rutong. Dari sini menuju pulau Rutong juga membutuhkan waktu selama satu jam. Kami sampai di destinasi terakhir sekitar pukul satu siang, pulau Rutong

Sampai di sini, saya teringat dengan pulau Kelor yang ada di Taman Nasional Komodo, sekilas mirip. Hal pertama yang kami lakukan adalah menyiapkan kebutuhan untuk membakar ikan. Dari rumah kami sudah membeli ikan untuk dibakar di sini. Nasi, sayur dan sambal sudah siap sedia. Ketika yang perempuan mempersiapkan bahan, para laki-laki mencari kayu bakar dan bertugas menyalakan api. Setelah semua sudah siap, kamupun langsung menyantap bersama-sama. Mengisi tenaga sebelum main air. 

Selanjutnya... apa lagi kalau bukan bermain air. Karena aksesnya tidak semudah ke pantai-pantai pada umumnya, karena harus menyewa kapal, pantai di pulau Rutong ini masih terjaga keasliannya. Pantainya bersih dan airnya jernih. Kalian juga bisa naik ke bukit yang ada di belakang pantai itu, dari sana pemandangannya akan terlihat lebih menakjubkan. Suasananya yang sepi membuat pantai ini cocok sekali sebagai tempat liburan kuliah atau kerja. Otak langsung segar.

Dua jam kami habiskan waktu di pulau Rutong. Setelah puas menikmati surga dan bermain air, kami langsung kembali untuk kemas-kemas. Kami akan langsung kembali ke Manggarai, karena besok ada yang sudah langsung masuk kerja. Betul-betul mampir cuma buat main ke pulau, tana jeda istirahat.

Puncak pulau Rutong

Dalam perjalanan pulang pun kami masih saja mampir-mampir ke tempat yang menurut kami syahdu. Tapi hanya sebentar, tidak ingin sampai di rumah terlalu malam. Pada akhirnya kami semua sampai di rumah masing-masing dengan selamat. Dan efek capeknya baru terasa...

Post a Comment

0 Comments