Punthuk Setumbu Camp : Borobudur di Pagi Hari

Sebenarnya ini trip tiga minggu yang lalu, kemaren tidak langsung diposting karena terkendala foto yang belum saya ambil di fotografernya. Semalam dias udah aplot beberapa foto makanya sekarang saya bisa langsung post.

Camp ini sebenarnya tidak ada dalam rencana weekend saya dan Alek. Sabtu tanggal 26 Mei kemaren kami diajak mas Rio dan anak-anak Couchsurfing (CS) untuk ikut menyaksikan pelepasan 1000 lampion di Borobudur dan sekaligus ngeCamp di Punthuk Setumbu. Tapi saya dan Alek cuma ikut pelepasan 1000 lampion saja, soalnya tanggal 26 dini hari ada final Liga Champions. Jadi kami ingin nobar tidak sampai kemping dan tidak membawa persiapan camp apapun. Akan tetapi, dalam perjalanan kami tergoda dan merasa "kayaknya ngecamp enak juga", kami akhirnya memutuskan untuk ikut camping di bukit Puthuk Setumbu, tapi jam 1 dini hari kami turun buat nobar final.

Dari Jogja kami berangkat siang agak sore, sampai di Punthuk Setumbu sekitar jam 5. Sebelum mendirikan tenda, kami beristirahat sebentar sambil melihat pemandangan gunung *merapi kayaknya* dan Borobudur disore hari dari puncak Punthuk Setumbu. Lumayan untuk menghilangkan rasa capek. Setelah mulai gelap dan sebelum makin gelap, kami mulai membangun tenda, kemudian bikin api unggun dan yang bertugas nyari kayu adalah Alek dan mas Joko. Setelah api unggun jadi kami mulai aktifitas malam yaitu ngobrol dan sharing. Kebetulan ada bule India namanya Wish dan Inggris namanya Edi yang ikut, menanyakan pendapat mereka tentang Jogja dan Indonesia, juga menceritakan tentang negara mereka. Sebagian  yang lain menyiapkan makan malam. Tak berapa lama hujan turun, akhirnya menyiapkan makan malamnya di tenda sambil melanjutkan ngobrol.

Rencana turun untuk nobar tadi akhirnya batal karena hujan dan ngantuk melanda setelah makan. Tidak perduli mau nonton atau langsung tidur kalau saya. Sedangkan Alek pas final dimulai, pijam netbook dan modelm ke teman CS yang kebetulan bawa *keren camp bawa laptop ama modem* trus dia streaming. Malam camp yang menyedihkan diguyur hujan dan tidak jadi nobar.

Pagi hari... walaupun kegembiraan malan sedikit terganggu, tapi begitu terbangun dipagi hari kenangan buruk semalam langsung terlupakan. Soalnya kami terpesona melihat pemandangan gunung dan Borobudur yang masih terselimut kabut pagi hari, keren banget coy *elu elu yang suka berburu buat liat sansrais indah, ini tempat yang recomended banget. Menariknya, didepan tenda tiba-tiba banyak sekali orang, mereka ternyata sudah sejak subuh di sini khusus untuk memotret Borobudur dari puncak dan menunggu sunrise. Setiap harinya ketika subuh, memang banyak sekali yang datang ke tempat ini untuk memotret Borobudur dan berburu sunrise atau mungkin hanya sekedar untuk melihat-lihat.
Borobudur
Sunrise
Setelah puas melihat pemandangan yang super sekali, kami pun berbenah dan rencananya sih mau ke Gereja Ayam, tapi karena ada yang harus buru-buru pulang, rencana dibatalkan. Di tengah jalan mampir makan dulu, semua belum sarapan, terakhir makan malam. Setelah itu barulah menuju ke tempat masing-masing.

_END_

Post a Comment

2 Comments

  1. Terimakasih atas artikelnya..

    irhamabdulazis271.student.ipb.ac.id

    ReplyDelete