Gereja Ayam Banyak Angkrem

Spartan kembali beraksi...
Setelah sekian lama tidak main, Kamis tanggal 9 Mei kemarin Spartan n Friends (saya, Alek, Ary, Frino, Fitri, dan Mirza) baru saja main ke Magelang. Di sana kami mengunjungi bangunan tua yang disebut-sebut sebagai Gereja Ayam. Rencana ini sudah dari dua minggu yang lalu direncanakan, tapi selalu tertunda karena banyak tugas dan kesibukan lain.

Bangunan ini berada di desa Karangrejo, Borobudur, Magelang. Mungkin tempat ini kedengarannya masih asing, karena memang tempat ini belum benar-benar tenar. Ditambah letaknya di atas bukit di tengah pedesaan. Dari Borobudur hampur kurang lebih satu jam kami mencari tempatnya, ke sana ke mari sampai beberapa kali nyasar padahal udah nanya warga sekitar. Pada akhirnya kami tidak hanya bertanya tapi juga minta diantar dan tempatnya pun ketemu. Ternyata dari Borobudur hanya sekitar 20 menit.
Ini kami (saya, Mirza, Frino, Fitri, Ari, Alek)
Walaupun namanya Gereja Ayam, tempat ini menurut saya justru lebih mirip burung dari pada ayam, tapi kurang tau sih, temen saya bilang memang mirip ayam kok dan warga setempat menyebutnya mirip burung gogik *saya kurang tau ini burung apan??. Sepertinya itu tergantung pandangan yang lihat aja lah, nih fotonya nilai sendiri...

Tentang sejarah tempat ini kami sempat bertanya ke warga setempat, kata mereka tempat ini dibangun sekitar 25 tahun yang lalu, dulunya mau dibangun Gereja sekaligus tempat apa lupa oleh orang keturunan China. Tapi karena kekurangan dana pekerjaannya dihentikan. Jadi bangunan ini bukan bangunan yang ditinggal setelah dipakai tapi ditinggal sebelum bangunannya selesai.

Memang sih, dari luar saya mikirnya kalau bangunan ini sudah jadi lalu ditinggal. Tapi begitu kita masuk, sangat terlihat kalau bangunan ini belum jadi. Dari dinding yang batanya masih kelihatan dan belum di semen kasar maupun halus, tiang tiangnya juga seperti baru disemen. Trus lantai bawah juga belum sepenuhnya jadi, masih ada ruangan yang belum selesai dibangun.

Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai atas ruangannya luas tanpa ada sekat, mirip aula. Bagian kepalanya ada semacam loteng kecil, untuk menara pemantau kali :P. Lantai bawahnya malah mirip ruangan bawah tanah, tapi tisak sepenuhnya. Sekitar 60% lantai bawahnya berada didalam tanah. Ruangannya gelap dan terdapat ruangan yang tidak normal, bentuknya aneh. Disebut kamar juga tidak seperti kamar. Ada sekitar 15 kamar di lantai bawah. Ruangan di lantai bawah kelihatan seram sekali, selain itu juga banyak kelelawarnya. Kalo bingung ni denah bangunannya...
Dari depan

Dari atas
Pintu masuknya kalau kita ambil kanan akanlewat pintu masuk ruang bawah, kalo lewat kiri kita akan masuk dari atas. Ada dua pintu masuk bagian samping dan belakang, yang samping sudah ditutup permanen, trus yang belakang baru ditutup setengah jadi masih bisa manjat. Untuk lengkapnya ini beberapa foto bangunan Gereja Ayam...
Ruangan lantai atas
Dibawah kepala
Pintu dari ruang atas menuju ruang bawah
 Kamar-kamar ruangan bawah

Teras
Bagian belakang
Samping
Karena tempatnya di atas bukit, saat di luar bangunan ini kita bisa menikmati pemandangannya bagus. Kita juga bisa lihat langsung gunung *namanya ga tau* kebetulan kemarin cuacanya cerah. Setelah puas 2 setengah jam menikmati bagian dalam bangunan serta pemandangan alam sekitar, kami beranjak karena sudah waktunya makan siang, semua udah kelaparan. Saat perjalanan pulang kami berhenti di rumah makan, mengisi perut dan langsung kembali ke tempat masing-masing.

Post a Comment

2 Comments

  1. Hiii...tempatnya keliatannya serem juga ntuh gan?

    KUNBAL,saya tunggu

    ReplyDelete
    Replies
    1. kapan-kapan maen kesana sob biar tau rasanya :D

      Delete