Posting lagi nih! mumpung sedang rajin nulis blog. Biasanya kalau sedang malas bisa ditinggal berbulan-bulan. Postingan kali ini adalah cerita perjalanan saya ke Banjarnegara, sebenarnya perjalananya bulan lalu sih, kemaren lagi belum mood menulis, makanya baru saya ceritakan :D
Jum'at tanggal 2 November kemarin saya, Alek, Mirza, mba Runy, mba Uwik, mas Delta, dan Endra melakukan perjalanan seru ke Banjarnegara. Sayang sekali dua anggota Spartan tidak ikut serta karena ada kesibukan, Si Ary ada acara nikahan dan Ino mau manggung. Sebelum berangkat nantinya semua disuruh berkumpul di PKM terlebih dahulu. Rencana awal berangkat setelah maghrib, tapi karena harus menunggu semuanya lengka, kami baru berangkat sekitar jam 7 dari PKM.
Perjalanan menuju Banjarnegara lancar dan menyenangkan seperti perjalanan-perjalanan trip saya yang lain. Tapi ada sedikit yang aneh, bukan aneh sih, lucu. Si Mirza plat motornya miring, copot sebelah. Kami biarin sampai tiba di Banjarnegara. Sekitar jam 11 malem alhamdulillah kami tiba di Banjarnegara dengan selamat dan dalam keadaan baik kecuali plat motor Mirza :D.
Selama kami di Banjarnegara kami menetap di rumahnya mba Runy. Sampai di rumah mba Runy kami langsung istirahat dan tidak mau terlalu banyak beraktivitas, soalnya besok harus bangun pagi dan bersiap untuk memulai misi petualangan.
Day 1
Hari pertama. Semalam semua punya niat bangun pagi supaya bisa joging ke alun-alun. Tapi saya dan Alek ternyata sangat sulit bangun pagi, kecuali hari kuliah. Dan rencana jogingpun batal, kami langsung siap-siap untuk perjalanan ke Dieng dengan rute Candi-Kawah-Telaga.
Pukul 09.30 kami berangkat menuju Dieng dan sekitar 20 menit berlalu si Mirza kembali mendapat kesialan. Dia ditilang gara-gara tidak menyalakan lampu utama. Perjalanan dihentikan untuk beberapa saat, setelah selesai bernegosiasi antara Mirza dan polisi, akhirnya Mirza dibebaskan *kaya abis dipenjara aja* Saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan di pos, setahu saya duit di dompet Mirza berkurang 40.000 :)
Meskipun banyak yang terjadi, tidak menurunkan kadar keceriaan kami menuju Dieng. Perjalanan ke Dieng ternyatacukup lama , memakan waktu sekitar dua jam. Makanya ditengah perjalanan menuju ke Dieng kami sempat beristirahat sejenak, eh bukan istirahat... lebih tepatnya mampir narsis :D wajar lah setiap kali menemukan tempat yang bagus selalu didokumentasiin dan kebetulan tempat itu bagus kok, pada foto-foto deh.
Setengah jam lebih kami menghabiskan waktu untuk beristirahat istirahat dan foto-foto. Karena waktu sudah hampir siang, sekitar jam setengah 12 lebih kami melanjutkan perjalanan menuju Dieng dan akhirnya 30 menit kemudian kami sampai di Dieng. Langsung menuju loket dan membeli tiket, harga tiket masuk ke Dieng tidak mahal, hanya Rp.10.000 kalo gak salah. Sudah termasuk candi dan kawah, tapi kemarin karena kami rombongan 8 orang harga tiketnya dikorting jadi Rp.6.000/orang, harga yang cukup murah untuk objek wisata yang keren. Objek pertama adalah Candi [candi Setyaki, Arjuna, trus ada satu lagi lupa], di kawasan candi kami menghabiskan waktu sekitar setengah jam dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Kawah Sikidang.
Candi Setyaki dan Arjuna
Dari kawasan candi menuju ke kawah Sikidang jaraknya tidak begitu jauh, kurang dari 20 menit nyampe lah. Untuk masuk ke kawah Sikidang *bukan kedalam kawahnya* kita tidak perlu membeli tiket lagi, seperti yang udah saya katakan tadi tiketnya sudah termasuk dengan tiket yang di candi tadi, paling bayar parkir. Di kawah kami menghabiskan waktu 2 kali lebih lama daripada di candi, soalnya kami sekalian makan siang di sana.
|
Kawah Sikidang |
Setelah puas melihat kawah, tapi gak sempet berenang disitu, dan juga menyantap makan siang yang kami bawa dari rumah mba Runy, kami pun angkat kaki dari sana dan menuju ke target selanjutnya yaitu Telaga Warna. Dari kawah kami berangkat sekitar pukul 1 menuju Telaga Warna. Tidak terlalu jauh tempatnya, 30 menit perjalanan. Tapi sayang sekali saat kami kesana air telaganya sedang surut, jadi mengecil. Padahal katanya kalo sedang tidak surut keren loh. Saya membayangkan telaganya murup danau 3 warna di Ende, eh ternyata benar agak mirip, bedanya di Ende 3 danau gede dan punya warna yang berbeda kalo ini satu telaga kecil cuma punya satu warna yaitu Hijau :D
|
Telaga Pengilon |
Harga tiket masuk Telaga Warna Dieng Rp.6.000/orang. dKami tidak hanya menikmati Telaga warna saya, tapi ada juga telaga Pengilon dan beberapa goa termasuk Goa Semar. Ditempat ini Kami menghabiskan paling banyak waktu untuk istirahat, berkeliling, dan bermain tentunya. Sebelum melihat Telaga Warna lebih dekat, terlebih dahulu kami bermain di rerumputan tinggi yang mirip alang-alang, bukan bermain sih sebenernya tapi narsis :D Selesai dari situ kami lanjut ke Telaga Pengilon, di sana kami beristirahat dan bermain sepuasnya. Beruntungnya di sana kami ketemu dua bule dari Jerman, entah kebetulan atau bagimana, waktu bulenya kelihatan dari jauh, kami punya firasat kalo itu bule Jerman. eh begitu dekat kami coba spa dan ternyata benar mereka dari Jerman. Kami sempat ngobrol dengan mereka, mereka menetap di Semarang, mereka ke Dieng tujuannya sama kaya kami untuk
refreshing. Nama kedua bule itu Hana dan Julia.
|
Take a break |
|
Bersama Hana und Julia |
Setelah merasa cukup puas beristirahat, lanjut berkeliling kawasan telaga. Kami menuju ke Telaga Warna, ingin melihat lebih dekat dan ke sana juga sekalian melihat goa-goa. Sayangnya dilarang masuk, goanya sedang ditutup. Sepuluh menit perjalanan dari Telaga Pengilon ke Telaga Warna, sayang tidak bisa melihat ketika airnya pasang, pasti lebih keren, sedang surut aja dah keren :D.
|
Telaga warna |
Selanjutnya kami putuskan untuk pulang dan beristirahat menyiapkan tenaga untuk petualagan esok hari. Sekitar jam setengah 4 kami pulang. Saya kira akan langsung ke rumah mba Runy, ternyata belum, kami malah mampir di Gardu Pandang Dieng terlebih dahulu dan dari sana kami bisa melihat Wonosobo dari atas. Selain itu ada pemandangan gunung, namanya tidak diketahui, pokoknya gede. Lihat Wonosobo dari atas dan pemandangan sekitarnya keren sekali, ditambah lagi pemandangan gunung yang diselimuti kabut melengkapi kepuasan perjalanan hari ini.
Gardu Pandang ini tempat terakhir yang kami kunjungin hari ini, rasa lelah tentunya ada tapi sudah ditutupi oleh rasa takjub melihat alam Banjarnegara dan Wonosobo. Puas sekali hari ini, sampai tidak memperdulikan rasa capek, sampai di rumah tepar tidak masalah, yang penting puas dulu :D
|
Gardu pandang |
|
Wonosobo dari atas |
Sampai di rumah mba Runy semuanya langsung istirahat, lanjut menyiapkan makan malam. Rencananya lauk makan malam pakai ikan bakar, kami disiapkan ikan, tapi bakar sendiri. Sayangnya gagal, entah kenapa ikannya tidak bisa mateng dengan baik :D Beberapa saat sebelum makan malan saya, Alek, Endra, dan mas Delta mengcover dancenya JKT 48 dan hasilnya tidak kalah keren lah sama yang asli, hanya kostum dan propertinya saja yang asal-asalan.
Setelah ngedance, kami langsung menyantap makan malam tanpa ikan bakar. Walaupun begitu semua makanannya ludes :D maklum yang diundang anak kos jadi wajarlah. Selesai makan semua mengatur formasi masing-masing untuk tidur, mengumpulkan tenaga untuk petualangan besok.
|
BDS 48 |
|
Yang paling banyak makan |
Day 2
2 Comments
blogwalking gan.... mampir n koment back yach ke http://dexamaker.blogspot.com/
ReplyDeleteTKP gan
Delete