Gasss Pacitan, Pantai Watu Karung dan Kali Cokel

Memang sambat-sambatan "kebanyakan rencana dan wacanan, malah ga jadi" kadang ada benarnya juga. Saya sama teman-teman sering bikin rencana kemping, main ke pantai, renang di UNY, sampai rafting di sungai Elo Magelang. Tapi sampai sekarang hasilnya mentok di rencana. Nah Sabtu kemarin, rencana dadakan main ke pantai Pacitan malah lancar jaya, langsung gass wkwk

Jadi kemarin saya bareng Ide, Irul dan Haris, liburan akhir pekan ke Pacitan, tanpa rencana. Haris ngabarin mau ke Jogja hari Sabtu, ngajak meet up. Saya ajakin ngopi di cafe atau Bukit Bintang. Tapi malam harinya mendadak dia chat dan bilang pengen main ke pantai (nah ini saya pikir mainnya Minggu pagi), saya tawarin main ke pantai di Wonosari. Gak banyak bla bla bla, dia ngajak ke pantai Pacitan dan berangkat malam itu juga. Belum sempat nyiapin rencana saya :D. Saya langsung culik Irul, cabut ke kosan Haris lalu kami bertiga menculik Ide di kosannya (setelah sebelumnya kami telepon berulang kali). Untungnya berangkat pake mobil, makanya berani tengah malam. Sekalian biar ga macet, apalagi wiken, dan nyampe di sana subuh, punya waktu panjang untuk main.


Sabtu tengah malam kami berangkat menuju Pacitan. Dengan kondisi ngantuk semua, terutama ide (yang sorenya baru selesai ngajar) malah kami culik. Jalan santai, kalo pun nantinya ngantuk ya berhenti tidur di jalan. Yang kasian Haris, nyetir terus, yang lain gada yang bisa wkwk

Singkat cerita, subuh kami sampai di Pacitan dan sekitar jam 5an apa ya (lupa), kami sampai di pantai Watu Karang. Ngomongin pantai di Pacitan, saya sudah sejak lama punya keinginan main ke sana, udah beberapa kali juga bikin rencana sama teman-teman. Katanya pantainya yahud-yahud, kemarin adik saya juga sempat main ke sana. Diantara banyak pantai, pantai Klayar yang paling sering saya dengar namanya. Tapi berdasarkan saran dari Haris (yang udah liat-liat liat sebelumnya), dipilihlah pantai Watu Karang ini.

Sampai di Pantai, Ide, Haris dan Irul langsung keluar mobil untuk membuat minuman hangat di bibir pantai. Semantara saya (akibat tepar naik mobil) tidur memulihkan kondisi terlebih dahulu, baru ikut keluar sejam kemudian wkwk. Setelah semua berkumpul, hal pertama yang kami lakukan adalah sarapan. Sama seperti pantai wisata populer lainnya, selalu ada warung-warung jualan yang menjajakan berbagai jenis makanan dan minuman. Biar kuat nanti pas main air.

Ya walaupun pada akhirnya kami semua mager setelah makan, ditambah cuaca siang hari yang cerah nan panas. Kami memutuskna untuk nyebur sore hari saja, lalu melanjutkan ngobrol sembari bermain games. Setelah kenyang dan puas ngobrol bercanda ria, terik matahari juga mulai bersahabat, kami menuju ke laut. Pada awalnya hanya saya dan Haris yang nyebur, kemudian disusul Irul. Ide dari awal memang berencana tidak nyebur.

Sekilas pantainya tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai di Wonosari. Dengan karakteristik pasir dan dasar laut yang sama (dasarnya karang). Air lautnya jernih banget, gak terlalu dalam juga. Pas banget buat yang ga bisa berenang seperti saya :D. Secara keseluruhan, pantai ini sangat direkomendasikan kalau ke Pacitan. Ya walaupun saya tidak punya perbandingan dengan pantai Pacitan yang lain, maklum baru pernah ke pantai ini doang. Saya rasa pantainya bagus-bagus.

Oya, pas main-main air, sala liat ada beberapa orang yang main selancar. Katanya sih pantai Watu Karang ini salah satu pantai yang bagus untuk tempat surfing.

yoshh.. setelah puas bermain air, kami segera beranjak membersihkan diri dan mengganti pakaian. Hari juga sudah mulai sore. Tapi setelah ganti-ganti, kami tidak langsungsung pulang. Haris nawarin untuk naik perahu susur sungai. Dulu dia pernah main perahu-perahuan pas ke sini. Karena kami semua belum pernah, langsung gasss

Kami sempat kebingungan dengan lokasi sungai Cokel (yang menjadi tujuan), Haris lupa-lupa ingat. Setelah beberapa kali bertanya kepada warga akhirnya kami bisa sampai. Nah harga untuk nyewa perahunya ini Rp. 20.000/orang, minimal 2 orang, kalo sendiri ga bisa. Kita akan diajak bolak-balik menyusuri sungai Cokel, syahdu santuy menggunakan perahu. eh kadang bapaknya supirnya juga nakal, di geol geolin perahunya :D. Tapi gausah khawatir, karena bapaknya udah pro, dijamin aman, apa lagi kita sebelum naik udah pakai rompi pelampung.

Naik perahu seperti ini saya jadi ingat kampung halaman, dulu pernah mancing sama teman-teman naik perahu kayu. Saya deg degan karena ga ada pelampung. Tapi aman karena lajunya santai, gak pake mesin, dulu kami pakai dayung. Yah setelah beberapa weekend saya hanya males-malesan di kos, akhirnya bisa bersenang-senang seperti ini.

Ketika baru beberapa saat meluncur, dan kami sedang asiknya mengabadikan momen di atas perahu, tiba-tiba turun hujan cukup deras. Kami memutuskan untuk berhenti sementara, takut hapenya basah cuy. Tapi gamau nunggu sampai hujan berhenti, setelah naruh hape kami melanjutkan susur sungai meski diguyur hujan. Malah makin syahdu, basah-basahan :D


Selesai menikmati keseruan menyusuri sungai dalam guyuran hujan, kami kembali membersihkan diri dan mengganti pakaian. Puas sekali rasanya seharian full bisa bersenang-senang dengan orang-orang ini. ya walaupun pas pulang tepar, kerasa banget capeknya.

Semoga kedepan kami bisa kembali main bareng lagi, ditengah kesibukan kami masing-masing, mudah-mudahan ada waktu berkumpul :)

Post a Comment

0 Comments