Liburan semester hampir berakhir, untungnya saya sudah sempat menikmati liburan dengan petualangan yang seru. Menjadi salah satu liburan yang paling berkesan, karena saya akhirnya bisa mengunjungi tempat-tempat menakjubkan.
Sebelumnya ketika berangkat mudik dari Jogja ke rumah (di Manggarai), saya mengambil penerbangan ke Ende terlebih dahulu untuk mengunjungi Danau 'tiga warna' Kelimutu. Nah sebaliknya ketika kembali dari rumah ke Jogja, saya mampir di Malang terlebih dahulu untuk mengunjungi Gunung Bromo. Mudik sekalian bermain, lebih hemat.
Sebelumnya ketika berangkat mudik dari Jogja ke rumah (di Manggarai), saya mengambil penerbangan ke Ende terlebih dahulu untuk mengunjungi Danau 'tiga warna' Kelimutu. Nah sebaliknya ketika kembali dari rumah ke Jogja, saya mampir di Malang terlebih dahulu untuk mengunjungi Gunung Bromo. Mudik sekalian bermain, lebih hemat.
Tanggal 27 kemarin saya baru saja selesai mengunjungi gunung Bromo. waah, ini sudah jadi keinginan saya sejak lama, salah satu destinasi yang menjadi list wajib dikunjungi. Hanya saja, setiap kali saya ke Malang, selalu tidak sempat untuk ke sini, entah karena waktunya kurang, cuaca tidak mendukung, atau ketika semuanya pas, teman saya malah tidak ada waktu. Sebenarnya bisa saja kalu pakai jasa trip, tapi karena saya hanya seorang petualang low budget, saya lebih memilih untuk pergi bersama teman saja. Diantar pakai motor, bisa lebih hemat dan fleksible.
Untung saja di liburan kali ini Iman (beta pu teman) bisa menyempatkan waktu untuk menemani saya mengunjungi Bromo. Iman ini sudah beberapa kali menjadi pemandu bagi teman-temannya yang wisata ke Malang, termasuk juga telah beberapa kali ke Bromo. Saya pun setiap kali main ke Malang, selalu diajak main kemana-mana oleh dia.
Starter Pack
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menuju ke Taman Nasional Gunung Bromo ini. Hanya saja perlu ada persiapan untuk hal-hal simple. Salah satunya persiapan menghadapi suhu dingin. Bayangkan saja, di kota Malang dinginnya seperti apa, apalagi di puncaknya. Saya mau sedikit berbagi tips yang harus dipersiapkan sebelum ke Bromo, tentunya tips ala-ala low budget wkwk.
Yang pertama harus mempersiapkan fisik. Sebaiknya makan dulu biar bertenaga :v Saya dan teman-teman, Iman, Ardian dan pacarnya berangkat tengah malam, dengan tujuan aga bisa melihat sunrise. Jadi siangnya kalau bisa istirahat tidur siang dulu, supaya tidak ngantuk ketika dalam perjalanan. Selanjutnya yang paling penting adalah Jaket tebal, karena semakin dekat dengan tujuan akan semakin dingin. Sarung tangan dan kaos kaki tebal juga wajib sebagai pelengkap agar tubuh terjaga kehangatannya. Bawa pasangan kek Ardian juga mantap, tapi gabole melipir loh ya..
Satu lagi yang perlu dan paling penting adalah mempersiapkan masker dan kacamata. Ini penting, karena ketika hendak mendaki ke kawah, kita akan melewati daerah padang pasir. Anginnya cukup kencang, sehingga kadang akan melewati badai pasir mini. Selebihnya silahkan mempersiapkan barang barang pribadi yang sekiranya diperlukan untuk petualangan :D
Perjalanan
Perjalanan dari kos Iman sampai ke titik pemberhentian pertama kami, yaitu Puncak Penanjakan, memakan waktu sekitar dua setengah jam. Kos Iman ini berada di tengah kota, dekat dengan alun-alun Kota Malang. Kami berangkat sekitar pukul 2 dini hari, dan tidak langsung menuju ke kawahnya. Kami terlebih dahulu pergi ke puncak Penanjakan untuk melihat sunrise. Karena katanya disini adalah salah satu sunrise view Bromo terbaik.
Perjalanan
Perjalanan dari kos Iman sampai ke titik pemberhentian pertama kami, yaitu Puncak Penanjakan, memakan waktu sekitar dua setengah jam. Kos Iman ini berada di tengah kota, dekat dengan alun-alun Kota Malang. Kami berangkat sekitar pukul 2 dini hari, dan tidak langsung menuju ke kawahnya. Kami terlebih dahulu pergi ke puncak Penanjakan untuk melihat sunrise. Karena katanya disini adalah salah satu sunrise view Bromo terbaik.
Saya kurang tau transportasi umum apa yang bisa digunakan dari kota Malang menuju ke sini. Kebanyakan menyewa kendaraan, baik mobil maupun motor. Saya tidak mencari tau soal informasi kendaraan karena memang saya aman, bisa nebeng motor teman. Begitu sampai di bukin Penanjakan, masih harus berjalan sektar 15 sampai 20 menit dari parkiran menuju ke spot sunrise viewnya. Kami melewati jalan setapak dan tangga. Lumayan olahraga menghangatkan di subuh yang dingin.
Setelah puas di puncak penanjakan, kami beristirahat sejenak untuk sarapan. Lalu kemudian berangkat menuju kawasan gunung Bromonya. Sekedar saran, sebaiknya ketika menuju ke kawasan gunung Bromo, tidak usah terburu-buru, usahakan untuk menikmati pemandangan sekitar. Selama perjalanan kami disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan, bisa melihat indahnya Bromo dari kejauhan, dan sangat jelas. Kami juga berhenti di salah satu spot yang bagus untuk menikmati indahnya Bromo, kami mampir di Bukit Cinta. Menurut saya, disini salah satu spot foto dengan latar gunung Bromo terbaik. Tapi sebenarmya banyak juga spot pemberhentian lain, hanya saja kalo berhenti terus, malah ga nyampe-nyampe nanti.
Setelah puas menikmati pemandangan Bromo dari kejauhan, kami melanjutkan perjalanan untuk melihatnya lebih dekat. Oh iya, biaya masuk ke Bromo kalau tidak salah kemarin sekitar Rp. 30.000/orang.
Spot
Nah berbicara soal trip ke tempat wisata, pastinya tidak terlepas dari foto-foto. Banyak spot menarik yang kami lewati ketika menuju ke kawah, termasuk salah satunya bukit cinta yang sebelumnya dilewati tadi. Buat kamu yang suka mengabadikan momen, tempat-tempat tersebut pas sekali dijadikan tempat berfoto.
Yang pertama, kalian akan melewati hamparan pasir yang luas. Karena anginnya cukup kencang, sangat disarankan untuk memakai masker dan kacamata untuk menghindari pasir masuk ke hidung dan mata. Area ini menurut saya cukup bagus untuk menjadi tempat foto, dengan background padang pasir dan gunung. Medannya sedikit merepotkan bagi pengendara motor seperti saya dan teman-teman. Kebanyakan wisatawan memanfaatkan penyewaan mobil jeep, saya tidak tau apakah boleh minta berhenti atau tidak.
Selanjutnya ketika sampai di parkiran, masih harus berjalan lagi untuk bisa sampai di bawah kaki Bromo. Belum nyampe kawah lho yaa, masih naik lagi nanti. Nah sembari berjalan dari parkiran kalian bisa membeli souvenir ataupun hanya sekedar membeli minum. Di sini juga ada penyewaan kuda bagi kalian yang ingin, atau hanya ingin sekedar berfoto di atasnya, kemarin saya dan teman-teman juga naik kudanya hanya untuk keperluan foto. Kuda ini juga bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan menuju ke kaki gunung Bromo kalau malas berjalan dari parkiran.
Yang terakhir tentunya merupakan spot utama, yaitu kawah gunung Bromo. Untuk mencapai ke atas, kami harus menaiki tangga dengan lumayan jauh, sekitar 200an lebih anak tangga yang harus dilalui. Lutut langsung ngiluuu. Saran saya, tidak perlu buru-buru, ketika menaiki tangga kalian bisa sambil berfoto-foto, sambilan istirahat. tapi jangan berlama-lama, karena akan mengganggu pendaki yang lain.
Setelah berhasil melewati tangga tersebut, kami langsung bisa menikmati pemandangan kawah Bromo yang ditunggu-tunggu. Dari atas juga kami bisa menikmati pemandangan di sekitar kawasan Bromo, termasuk hamparan pasir yang kami lewati tadi. Mengambil gambar sewajarnya, perlu hati hati agar tidak terprosok jatuh sisi luar gunung, apalagi sampai ke dalam kawah, mateeeng.
Kami cukup lama menikmati pemandangan dan suasana di puncak kawah maupun di kaki gunungnya, beranjak pulang ketika sudah merasa puas. Senang sekali pada akhirnya saya bisa mengunjungi gunung Bromo, tempat yang sudah saya masukkan dalam daftar keinginan sejak beberapa tahun yang lalu. Terimah kasih banyak tentunya untuk Iman, semua ini berkat layanan dan kebaikan hatinya. Terima kasih juga untuk Ardian, teman lama yang lama tak jumpeee. Semoga di lain waktu kita bisa bermain bersama lagi.
Sekian saja cerita perjalanan saya mengunjungi gunung Bromo, semoga akan ada cerita menarik lain nantinya.. amiin
Spot
Nah berbicara soal trip ke tempat wisata, pastinya tidak terlepas dari foto-foto. Banyak spot menarik yang kami lewati ketika menuju ke kawah, termasuk salah satunya bukit cinta yang sebelumnya dilewati tadi. Buat kamu yang suka mengabadikan momen, tempat-tempat tersebut pas sekali dijadikan tempat berfoto.
Yang pertama, kalian akan melewati hamparan pasir yang luas. Karena anginnya cukup kencang, sangat disarankan untuk memakai masker dan kacamata untuk menghindari pasir masuk ke hidung dan mata. Area ini menurut saya cukup bagus untuk menjadi tempat foto, dengan background padang pasir dan gunung. Medannya sedikit merepotkan bagi pengendara motor seperti saya dan teman-teman. Kebanyakan wisatawan memanfaatkan penyewaan mobil jeep, saya tidak tau apakah boleh minta berhenti atau tidak.
Selanjutnya ketika sampai di parkiran, masih harus berjalan lagi untuk bisa sampai di bawah kaki Bromo. Belum nyampe kawah lho yaa, masih naik lagi nanti. Nah sembari berjalan dari parkiran kalian bisa membeli souvenir ataupun hanya sekedar membeli minum. Di sini juga ada penyewaan kuda bagi kalian yang ingin, atau hanya ingin sekedar berfoto di atasnya, kemarin saya dan teman-teman juga naik kudanya hanya untuk keperluan foto. Kuda ini juga bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan menuju ke kaki gunung Bromo kalau malas berjalan dari parkiran.
Yang terakhir tentunya merupakan spot utama, yaitu kawah gunung Bromo. Untuk mencapai ke atas, kami harus menaiki tangga dengan lumayan jauh, sekitar 200an lebih anak tangga yang harus dilalui. Lutut langsung ngiluuu. Saran saya, tidak perlu buru-buru, ketika menaiki tangga kalian bisa sambil berfoto-foto, sambilan istirahat. tapi jangan berlama-lama, karena akan mengganggu pendaki yang lain.
Setelah berhasil melewati tangga tersebut, kami langsung bisa menikmati pemandangan kawah Bromo yang ditunggu-tunggu. Dari atas juga kami bisa menikmati pemandangan di sekitar kawasan Bromo, termasuk hamparan pasir yang kami lewati tadi. Mengambil gambar sewajarnya, perlu hati hati agar tidak terprosok jatuh sisi luar gunung, apalagi sampai ke dalam kawah, mateeeng.
Kami cukup lama menikmati pemandangan dan suasana di puncak kawah maupun di kaki gunungnya, beranjak pulang ketika sudah merasa puas. Senang sekali pada akhirnya saya bisa mengunjungi gunung Bromo, tempat yang sudah saya masukkan dalam daftar keinginan sejak beberapa tahun yang lalu. Terimah kasih banyak tentunya untuk Iman, semua ini berkat layanan dan kebaikan hatinya. Terima kasih juga untuk Ardian, teman lama yang lama tak jumpeee. Semoga di lain waktu kita bisa bermain bersama lagi.
Sekian saja cerita perjalanan saya mengunjungi gunung Bromo, semoga akan ada cerita menarik lain nantinya.. amiin
0 Comments