Festival Payung, Solo

Hari ini mau cerita, kemarin sama anak-anak kelas abis main ke Solo. Ada apa di sana? ada Festival Payung. Katanya festival ini diadain tiap tahun, tapi ini pertama kalinya saya datang, itupun karena diajakin anak-anak. Kami berangkat berlima belas, lumayan rame. Serunya, si Ino sama Ade anak kos ikut meramaikan.


Kami berangkat dari Jogja sekitar jam 10 pagi, 13 orang pake Prameks. Ini pengalaman pertama saya main ke Solo, berangkatnya naik Prameks rame-rame, syahdu~. Kenapa yang dari Jogja ada 13 orang? duanya ke mana?. Kebetulan dua teman asli Solo, jadi mereka nunggu di sana, mba Wina dan Ina. Sesampai kami di Stasiun, kami dijemput mobil. Seumur-umur ngebolang, ini paling songong nih, pake acara dijemput mobil. Tapiii, saya ga naik, karena kapasitas mobil tidak mencukupi untuk 15 orang, 4 orang naik motor (punya mba Wina dan Ina), dan saya salah satu yang naik motor hehe.

Kami menuju ke Taman Balekambang, tempat festival Payungnya diadakan. Sebelumnya saya sudah pernah ke sini sama Alek, ke museum reptil. Begitu masuk, sesuai dengan nama festivalnya, taman Balekambang dipenuhi banyak payung. Kemana arah mata memangdang yang dilihat cuma payung.  Ngadep langit juga, yang diliat ya payung. Taman yang awalnya kosong hanya diisi pepohonan, menjadi indah dengan warna-warni payung yang menghiasi. Berbagai jenis payung dipamerkan, mulai dari ukurannya kecil sampai yang besar. Motifnya pun bervariasi, cakep-cakep pokoknya.

Kami keliling liat-liat, dan ritual yang tidak bisa dilewatkan adalah, berfoto-foto. Sayang kita udah bawa 2 kamera canggih tapi gak dimanfaatkan. Si Ino dah yang jadi korban sebagai fotografer. Tapi memang Ino ini nek main kemana-mana, trus dia bawa kamera, emang lebih senang motoin. Jarang dia ada di depan layar.

Kalau cape keliling-keliling, jangan khawatir. Ada banyak stand menjajakan makanan dan minuman yang siap mengobati lapar dan haus, sekaligus memulihkan kembali tenaga. Sama seperti di tempat wisata pada umumnya, apa lagi sedang ada acara seperti ini, tentu banyak yang memanfaatkan momennya untuk berjualan. Karena pasti lariss, rame banget kok.

Setelah puas menikmati festival, hari juga sudah mulai sore, kami bersiap untuk kembali ke Jogja. Masih sama, kami pake Prameks. Harus segera karena tidak ada jadwal kereta malam. Tiket pulangnya juga udah dibeli terlebih dahulu, karena takut kehabisan kalo on the spot.

Senang sekali rasanya bisa menghabiskan akhir pekan sambil main rame-rame kaya gini, udah lama banget rasanya. Makasi buat teman-teman, seru banget kemarin. Padahal ya cuma keliling-keliling doangm tapi bareng-barengnya itu yang bikin seru. Semoga di lain kesempatan bisa main bareng kaya gini lagi.

Sekian cerita untuk hari ini. Sampai jumpa di cerita berikutnya.

Oh iya, spesial nih foto sang fotografer, walopun tetap mukanya ga keliatan. Saya cari, gada mukanya yang hadap kamera :D

Post a Comment

0 Comments