Kemping lagi... kemping lagi...
Rabu-Kamis kemarin saya dan teman-teman angkatan abis main ke pantai Sanglen. Mungkin ada yang baru dengar? saya juga baru pertama kali kemarin ke pantai itu. Pantai ini lokasinya di Wonosari, jadi bentuk-bentuknya ya kaya pantai daerah Wonosari pada umumnya, yang khas dengan pasir putih.
Ini salah satu kemping dengan pasukan paling rame dalam sejarah hidup saya. Kami berangkat ber-13 menggunakan 7 motor. Terbanyak pernah ber-14, waktu sama anak-anak CS. Biasanya paling banyak ga nyampe 10.
Berawal dari profesi kami sebagai pengangguran, tiap hari hanya nongkrong, bosen juga. Akhirnya kami mencari alternatif lain untuk asik-asikan, entah siapa kemarin yang menyarankan terlebih dahulu, terpilihlah kemping di pantai Sanglen ini.
Kami sampai saat hari sudah malam, sekitar jam 8an. Kami langsung bergegas mendirikan tenda, agar bisa menyimpan barang-barang. Setelah itu kami membuat api unggun agar bisa menghangatkan tubuh, lalu menyantap makanan (yang sudah kami beli dalam perjalanan) sebelum memulai aktivitas lainnya.
Setelah semua urusan selesai, udah kenyang juga, kami mulai melakukan aktivitas-aktivitas lain. Ada yang menuju ke pantai dan melihat laut, sambil foto-foto, lalu setelah itu ngumpul buat jamming. Kebetulan teman-teman saya ini semua musisi. Tidak hanya peralatan kemping yang kami persiapkan, tapi juga alat musik, ada gitar dan cajon. Sebagian asik menghibur dengan memainkan beberapa lagu, sementara sebagian lain menyiapkan jagung bakar.
Capek berdendang, kenyang makan jagung, kami istirahat. Biar besok punya tenaga buat main air. Namanya ke pantai, terasa kurang kalo tidak nyebur. Walaupun saya ga bisa berenang, tapi kalo ke pantai bawaannya pengen nyebur hehe.
Pagi menyambut,
Kami bangun dan mnyiapkan sarapan juga minuman hangat. Itu sebagian, sebagian yang lain lanjut genjreng nyanyi-nyanyi. Nanti sarapan tinggal nebeng :D Kami masih menikmati pagi dengan ngobrol dan nyanyi seru-seruan, belum langsung main air. Menjelang tengah hari, kami baru turun ke bibir pantai, foto-foto dan selanjutnya main pasir dan air.
Yah, tidak perlu saya ceritakan secara detail. Kami main air dan pasir, sama kek orang-orang main ke pantai pada umumnya. Berendam, nyeburin orang, main gila hingga mengubur diri di pasir. Teman-teman pada senang semua kemarin, termasuk saya juga tentunya. Saya sangat menikmati kemping kali ini, apa lagi bisa rame-rame sama mereka ini. Biasanya sebagian yang ikut ini sulit kalo mau diajak kemping.
Seperti yang saya bilang tadi, saya baru pertama kali ke pantai Sanglen ini. Kesan saya pertama kali, pantai ini unik. Pantai ini sama bagusnya seperti pantai-pantai lain di Wonosari, tapi uniknya ada pepohonan cemara di tempat kita mendirikan tenda. Pantai Wonosari lain (yang pernah saya kunjungi) biasanya hanya hamparan pantai saja sebagai tempat mendirikan tenda. Pohon-pohon cemara ini bisa kita manfaatkan untuk berteduh atau juga memasang hammock.
Jadi pantainya terbagi dua. Ada pantai bagian bawah yang luas, tidak untuk kemping karena khawatir dengan air laut yang bisa tiba-tiba pasang. Lalu ada area yang sedikit lebih tinggi, di sini kita bisa mendirikan tenda, di sini lah yang banyak pohon cemaranya. Pengalaman baru menurut saya dengan bentuk pantai yang seperti ini.
Pantai ini juga sepi, karena mungkin masih banyak yang belum tau lokasinya, belum terlalu terkenal. Kami merasa eksklusif, serasa kemping di pantai pribadi, sepi dan hanya ada kami. Tapi pagi hari, ada beberapa orang yang berkunjung juga. Saya sangat merekomendasikan pantai ini, karena tempatnya bagus, masih bersih, airnya juga jernih. Tidak perlu takut untuk berenang, karena dasarnya datar, tidak miring langsung dalam. Dasarnya ada pasir dan karang yang aman dipijak.
Setelah puas bermain air, kami semua kembali ke tenda. Kemudian ganti baju dan membersihkan diri. Tepat tengah hari, kami membongkar tenda, berkemas-kemas, lalu kemudian kembali ke Jogja.
Sekian cerita petualangan saya bersama teman-teman di pantai Sanglen. Senang rasanya bisa bersenang-senang sambil liburan seperti ini. Biasanya cuma bisa nongkrong biasa kalo sama mereka. Trus, saya juga langsung jatuh cinta sama pantai ini, kedepan kalau ada kesempatan dan teman yang bisa diajak, saya masih mau camp di pantai ini lagi.
Yosh, sampai jumpa di cerita berikutnya_
0 Comments