Camp Candi Abang, Candi yang Ga Ada Candinya

Akhir pekan yang menyenangkan sekaligus  juga melelahkan.

Leader
Ceritanya weekend ini saya baru kemping sama mas Han dan teman-temannya, berlima kita. Belakangan ini saya sama mas Han sedang senang-senangnya untuk main. Bulan lalu juga baru main ke air terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu.

Sabtu kemarin saya dan mas Han menuju ke Kontrakan temannya yang ada di Brebah. Nah nanti dari situ, ada tiga temannya mas Han yang membersamai kami menuju ke Candi Abang. Sebelumnya kami sudah mempersiapkan segala macam kebutuhan kemping, mulai dari tenda sampai alat masak.

Kami berangkat agak terlambat, hari udah mulai gelap. Sehingga begitu sudah mendekati lokasi, kami kebingungan dengan lokasi candinya. Akhirnya kami mencoba bertanya kepada warga sekitar, kemudian mengikuti petunjuk yang dikasih. Untunglah setelah beberapa saat mencari, candi Abangnya ketemu.

Satu hal yang menarik dari objek ini menurut saya, disebut candi tapi tidak ada bangunan candinya. Sekilas hanya terlihat seperti bukit kecil, kek bukit rumah Teletubies. Bagi yang belum tau sama sekali seperti saya, pasti akan membanyangkan kalau tempatnya bakal ada candi kek Borobudur atau Prambanan, walaupun gak gede. eh ternyata ga ada wkwk.

Katanya sih, candinya masih tertimbun, ya saya juga ga tau. Kenapa ga disebut Bukit Abang aja? wkwk Oke lanjut... kami mengambil lokasi untuk mendirikan tenda tepat di puncak bukit kecil itu, dan hanya kami sendiri. Setelah mendirikan tenda, kami membuat makan malam, dan juga minuman hangat. Kami habiskan malam dengan mengobrol, sampai akhirnya terlelap.

Pagi hari, yang kami tungu-tunggu tentu saja sunrise. Dari sini terlihat sangat jelas, karena berada di dataran tinggi. Rekomendasi banget buat spot sunrise view, gatau deh kalo sunset, keknya bisa juga sih. Yang mengejutkan adalah, tiba-tiba saja jadi banyak orang. Jadi, banyak wisatawan yang datang ke sini untuk berburu sunrise, bukan hanya kami ternyata. Semakin pagi, semakin ramai pula yang berkunjung, sekedar sepedaan sampai yang emang datang untuk melihat wisata Candi Abang. Lumayan tenar juga ternyata ini tempat.

Setelah matahari terbit cukup tinggi, kami beranjak dari aktivitas foto-foto menuju ke bikin sarapan. Sementara mengabaikan orang-orang yang lalu lalang di sekitar kami. Saya jadi berpikir, apakah ada orang lain yang juga kemping di sini selain kami? Agak gimana gitu liat ada tenda sebiji di puncak wkwk.

Tapi tidak ada yang merasa terganggu, dan katanya juga banyak yang udah pernah kemping di sini sebelumnya. Setelah sarapan, kami langsung berkemas dan bersiap pulang. Tidak seperti kemping di pantai yang bisa nyebur main air, di sini cuma bisa menikmari matahari terbit, selanjutnya bingung mo ngapain. Cuma bisa ngopi menikmati pagi.

Selesai, kami pulang dan kembali ke kos masing-masing. Sekian cerita singkat saya tentang kemping di candi yang ga ada candinya. Baru pulang, mau istirahat dulu. Sampai jumpa di cerita yang lain_

Post a Comment

0 Comments