Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu

Entah apa yang saya dan mas Han pikirkan kemarin, tanpa rencana kami memutuskan untuk main ke Solo. Diajak, langsung cus berdua, pakai motor. Di sana juga kami belum ada rencana mau ke mana, paling cuma mau lihat-lihat kota Solo.

Mas Han, Icha, Choni
Nah, kebetulan di Solo ada Choni sama Icha. Saya hubungi dan alhamdulillah mereka gak sibuk. Bisa diajak untuk nemenin keliling Solo. Tapi setelah berunding, saya dan mas Han diajak untuk ke air terjun yang ada di Tawangmangu. Sebagai pendatang, tentunya kami percaya dengan apa yang direkomendasikan oleh tuan rumah.

Sampai di Solo, saya dan mas Han mampir ke rumah Icha terlebih dahulu. Setelah itu kami jemput Choni, lalu cus ke Tawangmangu. Dari rumah Choni ke Tawangmangu sekitar sejam lebih. Sampai Tawangmangu, kami langsung menuju ke wisata alam air terjun Grojogan Sewu. Senang saya kalo ke tempat basah-basah, kek pantai atau air terjun. Ya walaupun saya ga bisa renang, senang aja.

Untuk menuju ke air terjunnya dari gerbang masuk, kita harus melewati anak tangga yang banyak dan jalan setapak yang berliku-liku. Pintu masuknya di atas, sedangkan untuk bisa liat air terjunnya, harus ke bawah dulu. Jalan deh. Tapi seru, ga kerasa lelahnya (ntar pas balik Jogja baru tepar). Soalnya kita bisa memandang dan melewati hutan yang hijau sambil menghirup udara segar, sambil jalan, sambil foto juga, jadi capeknya ga kerasa.

Ada satu lagi yang bikin seru, ketika dalam perjalanan menuju ke air terjunnya, kami disambut oleh beberapa ekor monyet. Makin lama makin banyak monyetnya. Wajar sih, di sini masih hutan banget, habitat mereka tetap ada. Jadi salah satu daya tarik untuk wisatawan yang berkunjung ke sini. Persis kaya Monkey Forest di Ubud, Bali. Jadi buat yang mau berkunjung ke Grojogan Sewu, pastikan untuk menyimpan hape dan dompet di tempat yang aman, biar ga dimainin sama monyetnya.

Air terjun Grojogan Sewu cukup tinggi, airnya juga banyak yang tumpah. Main ke air terjun, paling sial ya kalo pas airnya kering, atau hanya seuprit. oke...Sembari beristirahat, kami langsung masuk ke mode narsis. Geser dikit, foto, pindah lagi, foto lagi. Sesekali main air biar seger, tapi ga nyampe nyebur. Kurang lebih satu jam waktu yang kami habiskan untuk bermain air dan berfoto di air terjunnya. Begitu merasa lelah, kami beranjak kembali ke kota Solo.

Saya, mungkin juga mewakili mas Han, berterima kasih banget buat Icha dan Choni. Terima kasih sudah bersedia diambil waktu akhir pekannya, demi menemani saya dan mas Han berwisata segar di Solo. Semoga di lain kesempatan, bisa main bareng lagi. Amin

Sekian cerita petualangan dadakan saya dan mas Han di air terjun Grojogan Sewu. Sampai jumpa di cerita-cerita berikutnya_

Post a Comment

0 Comments