Sudah sebulan lebih tidak main kemana-mana, terakhir awal Februari ke Malang. Kemarin saya dan teman-teman Couchsurfing (CS) baru saja camping di pantai Watulawang, Wonosari. Ini kedua kalinya camping di pantai bersama teman-teman CS, setelah sebelumnya di pantai Seruni. Tidak jauh berbeda dengan pantai Seruni, pantai ini bisa dibilang masih cukup perawan dan masih sepi, jadi asyik sekali untuk camp. Tidak seperti pantai Indrayanti atau Pok Tunggal yang suasananya sudah kaya pasar Bringharjo.
Senin, 11 Maret sekitar jam setengah 2 siang saya, Alek, mas Rio, dan mas Bambang setelah melihat upacara nyepi di Prambanan langsung menuju ke meeting point di Bukit Bintang. Di tengah jalan ketemu Andra yang juga akan ikut camping. Sampai di Bukit Bintang, tidak menunggu terlalu lama muncul mba Indit sama mas Aji kalo gak salah. Tersisa satu personil lagi, bule Singapur yang lagi otw. Sambil menunggu, kami memesan makan dan minim dulu, laper sehabis dari perayaan tidak sempet rebutan makanan :D. Menyantap makanan sambil menunggu sekitar 20 menit, kemudian bule Singapurnya datang dan dia juga belum makan siang ternyata, jadi dia ikutan pesen makanan.
Jam setengah 4 kami selesai makan siang *harusnya makan sore* dan kebetulan semua sudah berkumpul. Saya, Alek, mas Rio, mas Bambang, Mr. Ummar *ni bule Singapur tadi*, Andra, mba Indit, dan mas Aji. Tidak mau berlama-lama, kami langsung cabut menuju pantai, mau mengejar sunset soalnya. Di tengah perjalanan kami mampir di toko untuk membeli bahan makanan dan air minum tentunya. Selesai, perjalanan dilanjutkan dan sekitar jam setengah 6 kami akhirnya sampai di pantai Watulawang, beristirahat sejenak kemudian membangun tenda sembari melihat indahnya sunset.
Hari sudah mulai gelap, mas Rio mulai mempersiapkan peralatan masak untuk menyiapkan makan malam. Sayangnya kompor agak sedikit eror, susah dinyalakan. Selagi mas Rio membetulkan komprnya, saya dan Alek menyalakan api unggun untuk penerangan. Tapi pada akhirnya api unggunnya malah menggantikan kompor, kompornya fix divonis rusak. Walaupun memasak layaknya suku primitif pake api unggun, kami harus tetap bersyukur bisa makan malam. Setelah itu kami ada sesi cerita-cerita dan sekitar jam sebelasan lebih saya tidur begitu juga kayaknya Alek dan Andra yang disamping saya, sedangkan yang lain tidak tau tidur jam berapa.
Pagi harinya saya bangun sekitar jam tujuh kurang, seperti waktu camp di pantai Seruni, bangun pagi disuguhin pemandangan laut yang menyegarkan. Yang lain sempat keliling-keliling melihat pemandangan sebelum menyiapkan sarapan. Belum menyerah dengan kompor semalam, mas Rio masih mencoba ngutak-ngatik dan alhamdulillah walaupun mengalami sedikit kesulitan akhirnya kompor bisa dinyalain dan nyiapin sarapan pun jadi lancar. Tidak afdol rasanya kalau main ke pantai tapi tisak berenang. Alek yang paling tidak sabar pengen berenang nyebur duluan, dilanjutin ama mas Rio dan mas Aji, trus saya nyusul terakhir, yang lain pada gak mau mandi.
Sekitar jam 9 Mr. Ummar dan mas Bambang pamit pulang duluan, soalnya mereka mau lanjutin petualangan ke Goa Jomblang. Sedangkan kami berencana balik jam 11. Setelah puas berenang, karena waktu sudah nunjukan pukul 11 kurang, kami mandi bilas, kemudian bongkar tenda dan beres-beres. Selesai beres-beres kami langsung cabut balik ke Jogja. Di tengah perjalanan ada musibah kecil, motor mas Aji bannya bocor, jadi kami berhenti sejenak di tempat tambal ban Untung bocornya di dekat tempat tambal ban jadi tidak perlu buang-buang waktu mencari. Selesai,, perjalanan dilanjutkan, apes! musibah datang lagi setelah sejam perjalanan motor Alek ikutan bocor bannya *pas mampir makan nih* sambil menunggu ban motor Alek ditambal.
Setelah sekian lama perjalanan dan sekian musibah yang menimpa, sekitar jam 3 kurang alhamdulillah kami sampai kembali di Jogja dengan selamat dan dalam keadaan sehat walafiat. Petualangan yang menyenangkan, rasanya pengen sekali tiap ada waktu luang selalu bisa punya cerita yang asyik seperti ini.
Sekitar jam 9 Mr. Ummar dan mas Bambang pamit pulang duluan, soalnya mereka mau lanjutin petualangan ke Goa Jomblang. Sedangkan kami berencana balik jam 11. Setelah puas berenang, karena waktu sudah nunjukan pukul 11 kurang, kami mandi bilas, kemudian bongkar tenda dan beres-beres. Selesai beres-beres kami langsung cabut balik ke Jogja. Di tengah perjalanan ada musibah kecil, motor mas Aji bannya bocor, jadi kami berhenti sejenak di tempat tambal ban Untung bocornya di dekat tempat tambal ban jadi tidak perlu buang-buang waktu mencari. Selesai,, perjalanan dilanjutkan, apes! musibah datang lagi setelah sejam perjalanan motor Alek ikutan bocor bannya *pas mampir makan nih* sambil menunggu ban motor Alek ditambal.
Setelah sekian lama perjalanan dan sekian musibah yang menimpa, sekitar jam 3 kurang alhamdulillah kami sampai kembali di Jogja dengan selamat dan dalam keadaan sehat walafiat. Petualangan yang menyenangkan, rasanya pengen sekali tiap ada waktu luang selalu bisa punya cerita yang asyik seperti ini.
...END...
gambar pantai Watulawang :
2 Comments
Dekat Kota ane tu.. ane di Surabaya gan :)
ReplyDeleteini pantai di Jogja gan :)
Delete