Bali Trip Part II - Lost in Kuta

Trip Bali hari berikutnya Jum'at 17 Januari, setelah hari pertama sebelumnya saya, Alek, Gita, dan Mirza mengunjungi GWK (Garuda Wisnu Kencana) dan pantai Kuta, hari ini rencananya kami ingin mengunjungi Tanah Lot *ini yang paling saya tunggu-tunggu*. Sedikit masalah, karena hari ini kami belum tau harus kesana pakai apa, tidak enak harus merepotkan keluarga Alek yang punya mobil kemaren. Untungnya kami dapat pinjaman motor. Rencananya nanti berangkat jam 1-an, jadi pagi harinya kami berunding dulu apakah jadi ke Tanah Lot pakai motor ato tidak, soalnya kami belum tau jalan dan lokasinya pun cukup jauh. Setelah berdiskusi, akhirnya sepakat untuk menunda kunjungan ke Tanah Lot, dan diganti pada hari ke-3 atau hari terakhir. Kebetulan Sabtu besok mainnya sama Evi. Si Evi punya mobil, jadi tidak masalah kalo ke Tanah Lot yang jauh. Tujuannya diganti ke pantai Sanur dan memburu sunset di pantai Kuta lagi, kemarin gagal soalnya.


Jam 1 siang, kami bersiap-siap. Tidak seorang pun yang tau arah, tapi kami tetap nekat dengan hanya mengandalkan peta yang di akses dari HPnya Alek. Tujuan pertama kami ke pantai Sanur, perjalanan awal lumayan mulus tapi di akhir malah nyasar ke pantai yang lain. Setelah bertanya dan melihat papan penunjuk jalan, akhirnya sampai juga di pantai Sanur. Sama seperti di pantai Kuta kemarin, masuk ke pantai Sanur ini gratis hanya bayar parkir Rp.2.000.

Rencananya kami hanya jalan-jalan saja menyusuri pantai, sambil menikmatin udara segar. Soalnya mau berenang juga ada banyak perahu dan boat antar jemput menuju pulau Lembongan. Capek jalan jerus, kami memutuskan untuk istirahat di bawah pohon, tiba-tiba Mirza sama Alek ngajak berenang. Pantainya bagus, tenang tidak berombak, dan sepi seperti pantai pribadi, dan yang mandi bule semua *dibelakang hotel soalnya*, jadi yang lokal cuma berempat doang nih. Awalnya saya tidak mau berenang, tapi begitu melihat Mirza, Alek, sama Gita nyebur ya apa boleh buat, saya ikutan jadinya.

Waktu menunjukkan pukul setengah 5 sore, karena ingin mengejar sunset di pantai Kuta, kami sudahi berenang dan kemudian menuju ke pantai Kuta. Sampai pantai kuta kami mampir sebentar di tempat belanja, di sana kami beli baju pantai. Tidak jauh berbeda dengan di Jogja, pedagangnya akan menawarkan harga awal cukup tinggi. Untuk baju pantai yang biasa saja harganya Rp.80.000, karena tidak terima Alek nawar harga Rp.45.000 dan si pedagangnya mau, eh pas liat di tempat lain ternyata harganya cuma Rp.35.000 kampret!

Pantai yang tenang
Selesai belanja kami langsung menuju pantai untuk menikmati sunset. Sepertinya perjalanan kami tidak direstui, ingin menikmati sunset malah ujan. Sore menjelang dan matahari tetap bersembunyi dibalik awan mendung, untuk kedua kalinya kami kembali gagal untuk melihat sunset. Tapi tidak masalah, kami masih punya hari terakhir yang rencananya akan kami puas-puaskan.

Dengan sedikit kekecewaan, kami memutuskan untuk kembali saja. Tapi kami tidak langsung pulang ke rumah, dapat kabar kalau ayah Mirza sedang berada di Bali dan bermalam di hotel dekat pantai Kuta, jadi Mirza pengen ke hotel tempat ayahnya dulu. Dapat alamat sama nama hotelnya, tinggal mengandalkan peta trus nyari deh. Tapi sayang sudah keliling-keliling mencari hotelnya, bukan ketemu malah nyasar dan muter-muter daerah Kuta doang. Satu jam mencari belum ketemu, kami mencoba bertanya ke satpam setempat. Entah bagaimana arah yang dijelasin sama satpam itu ke Alek, tapi saya yakin karena pasti satpam ini tau lah daerah sini. Mengikuti petunjuk satpam tetap saja muter-muter daerah situ, ni Alek yang salah apa tu satpam? -_-

Satu setengah jam kami hanya berputar-putar daerah jl. Legian 3 sampai 4 kali. Sedikit saran nih kalau ada yang suka keluyuran malam, di jl. Legian nih tempat yang pas. Sepertinya di jl. Legian ini salah satu tempat untuk menikmati malamnya Bali, di sana banyak tempat belanja, tempat memanjakan diri, tempat hiburan, dan restoran dengan masakan luar negeri lho. Capek mencari lokasi hotel tidak ketemu-ketemu, kami menyerah dan memutuskan untuk pulang. Parahnyan pas perjalanan pulang malah semakin tersesat. Bukannya menuju ke rumah, tetapi menuju jalan yang arahnya menjauh dari rumah. Salah arah cukup jauh kami coba bertanya kesatpam lagi, yang alhamdulillah tidak seperti. Ternyata kami salah arah dan harus putar balik dan lewat by pass. Setelah dapat petunjuk dari satpam yang ini, walaupun masih sempat bingung dikit, akhirnya kami bisa sampai di rumah.

Postingan berikutnya cerita perjalanan hari terakhir, see you!

...END...

Post a Comment

0 Comments